3.Cahaya yang kurang mumpuni
Kini banyak juga peneliti yang mengatakan, bahwa penerangan juga memengaruhi hasil ASI perahan. Dalam penelitian dijelaskan bagaimana cahaya memengaruhi otak untuk memroduksi hormon.
Bila cahaya terlalu terang, maka otak akan teralihkan sehingga tak bisa hanya fokus menghasilkan ASI. “Sama seperti kita akan mengantuk bila ada di suasana yang lebih remang-remang. Nah, itu sama, hormonnya akan lebh rileks dan hasilnya akan maksimal,” ujar Ray.
Baca Juga: Bio Farma bakal bangun pabrik vaksin baru
4.Tak bisa berkonsentrasi
Saat memompa ASI, ibu diharapkan bisa fokus. Bila memompa ASI di toilet, dimana akan ada banyak orang pengguna toilet berlalu lalang, konsentrasi dalam memerah akan terpecah.
Untuk itu kini pemerintah telah menetapkan setiap perusahaan harus menyiapkan ruang laktasi untuk ibu menyusui, agar bisa memompa ASI di tempat yang layak. D
alam Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 disebutkan, tempat kerja (perusahaan, kantor pemerintah, pemerintah daerah, dan swasta) harus mendukung program ASI eksklusif dengan memberikan fasilitas ruang laktasi dan memberikan kesempatan ibu bekerja untuk menyusui atau memerah ASI.
Baca Juga: Pabrik baru Softex akan beroperasi pada kuartal ketiga 2020
Selain itu, harus memiliki kebijakan tentang dukungan terhadap program ASI eksklusif dalam peraturan perusahaan atau perjanjian kerja, juga memiliki peraturan internal mengenai dukungan terhadap program ASI eksklusif. (Dian Reinis Kumampung)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Para Ibu, Waspadai Bahaya Memompa ASI di Toilet"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News