KESEHATAN - JAKARTA. Bagi ibu yang bekerja, bertekad untuk memberikan ASI eksklusif untuk anak memang membutuhkan perjuangan. Pasalnya, setiap saat, ibu harus memompa ASI-nya agar kebutuhan air susu untuk anak bisa terpenuhi.
Sayangnya, tak semua perusahaan menyiapkan ruang laktasi khusus untuk ibu memompa ASI. Akhirnya lantaran tak ada tempat, kebanyakan ibu memilih memerah ASI di toilet.
Menurut Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK yang juga peneliti dari ILUNI MKK FKUI dan Chairman Health Collaborative Center, memompa di toilet memiliki dampak buruk untuk ibu dan juga bayi. Apa saja?
Baca Juga: Anak dan ibu senang, bisnis pun jadi melenggang
1.Tidak higienis
Toilet adalah tempat manusia membuang air besar maupun kecil. Tentu saja tempat ini adalah sarang kuman dan tak higienis. Bayangkan saja bila ASI yang diperah untuk si kecil ternyata terkontaminasi kuman dan bakteri yang terdapat di toilet. Hal ini tentu akan berdampak pada kesehatan pencernaan si kecil.
Apalagi, usus dari bayi di bawah 6 bulan masih longgar, apapun yang masuk akan diserap oleh bayi termasuk bakteri dan kuman. “Kalau ASI sudah terkontaminasi kuman dan bakteri di kamar mandi, bisa diserap semua,” ujar Ray.
Baca Juga: Nestle jual merek es krim AS ke Froneri senilai US$ 4 miliar
2.Posisi tidak ergonomis
Saat menyusui maupun memompa ASIP, diperlukan posisi ergonomis agar ASI yang dihasilkan bisa maksimal. Dijelaskan Ray, posisi ergonomis yakni dimana ibu harus duduk bersandar dan bagian punggung harus rileks.
Karena payudara menempel di dinding, dia tidak menempel di tulang dada. Sehingga yang menjadi peyangga adalah otot punggung, untuk itu usahakan agar otot punggungnya dibuat rileks dan tidak tegak lurus.
“Karena bila dia bertumpu, otot di sekitar tubuhnya tidak akan berkontraksi, sehingga kelenjarnya akan berkonsentrasi untuk mengeluarkan ASI,” ujar Ray.