Bahkan meski polusi cahaya, cahaya bintang, dan sinar matahari yang menyebar hilang, langit malam tidak sepenuhnya gelap gulita. Sebaliknya, atom menghasilkan emisi karena berada dalam keadaan tereksitasi.
Misalnya, oksigen yang telah dipecah pada siang hari bergabung kembali dan melepaskan energi ekstra mereka sebagai foton di malam hari. Molekul nitrogen dan reaksi antara nitrogen dan oksigen juga berkontribusi pada cahaya ini.
Foto yang dilepaskan dalam kasus ini tampak hijau, seperti pada gambar di atas, tetapi kuning terkadang muncul di lapisan bawah (sekitar 80 hingga 100 kilometer di atas permukaan bumi).
Baca Juga: Jangan lewatkan, puncak hujan Meteor Perseids mulai malam ini di langit Indonesia
Meteor pecah di lapisan atmosfer ini, dan melepaskan atom natrium ke udara, oleh karena itu lapisan ini dinamai lapisan natrium; atom natrium yang tereksitasi akan menghasilkan cahaya kuning yang mencolok.
Sebagai bonus, matahari terbit di belakang bumi menyebabkan tepi planet tampak biru tua.
Hal ini terjadi karena alasan yang sama bahwa langit berwarna biru pada siang hari - ketika sinar matahari mengenai molekul di atmosfer kita, cahaya biru (salah satu panjang gelombang terpendek) tersebar, sedangkan cahaya berwarna lainnya sebagian besar dibiarkan masuk. (Gloria Setyvani Putri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "ISS Abadikan Momen 2 Fenomena Cantik dari Bumi dalam Satu Gambar"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News