ANTARIKSA - Melihat fenomena langit bisa menjadi alternatif yang menyenangkan bagi Anda yang merasa jenuh berlama di rumah. Mulai malam nanti hingga besok, Anda dapat menyaksikan fenomena langit berupa hujan meteor Perseids dari langit Indonesia.
Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Emannuel Sungging menuturkan, hujan meteor sebenarnya bisa terjadi sepanjang tahun.
Baca Juga: Planet Venus bakal terlihat jelas dengan mata telanjang, mau lihat?
Hujan meteor bisa terjadi karena dalam revolusi mengitar matahari, bumi senantiasa melewati wilayah yang tidak sepenuhnya hampa.
Penampakan itu terjadi, ketika melewati daerah yang terkontaminasi oleh debu komet, asteroid, atau debu-debu kosmis lainnya.
Puncak hujan meteor Perseid; 12-13 Agustus 2020
Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa hujan meteor Perseids adalah hujan meteor periodik yang disebabkan persinggungan bumi dengan partikel-partikel debu produk emisi komet Swift Tuttle (109P).
Untuk diketahui, komet Swift Turttle (109P) merupakan komet yang berperiode panjang yaitu sekitar 113 tahun. Marufin berkata, periode panjang komet Swift Tuttle (109P) ini berpotensi bahaya bagi Bumi dalam seabad ke depan.
Baca Juga: Hujan meteor Perseid bakal mencapai puncak, catat tanggalnya
Emanuel pun menambahkan, hujan meteor Perseids dinamai berdasarkan titik radian atau titik asal munculnya hujan meteor yang terletak di konstelasi Perseus.