Mengenalkan makna berkurban saat Idul Adha serta nilai positifnya kepada anak

Jumat, 31 Juli 2020 | 14:14 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Mengenalkan makna berkurban saat Idul Adha serta nilai positifnya kepada anak

ILUSTRASI. Mengenalkan makna berkurban saat Idul Adha serta nilai positifnya kepada anak. FOTO ANTARA/Ismar Patrizki/ss/hp/07.


PARENTING -  Berkurban merupakan kegiatan yang dilakukan saat Idul Adha. Berkurban juga dilakukan meskipun di tengah situasi pandemi. Hal ini terbukti dengan banyaknya hewan kurban yang siap disembelih di banyak masjid.

Karena banyak hewan ternak di masjid, mungkin buah hati penasaran. Anak mungkin menanyakan tentang kenapa banyak hewan yang disembelih saat Idul Adha. Mereka juga biasa menanyakan kenapa daging kurban dibagikan ke banyak orang.

Baca Juga: Cuma pakai rice cooker, ini resep masakan Idul Adha praktis untuk mahasiswa

Momen ini menjadi kesempatan bagi Anda untuk menjelaskan makna berkurban. Anda juga bisa sekaligus menanamkan nilai-nilai positif dari berkurban.

Sebelum menjelaskan tentang makna berkurban, Anda bisa memulai dengan sejarahnya. Berkurban merupakan tradisi Hari Raya Idul Adha yang bermula dari pengorbanan Nabi Ibrahim as.

Dalam kisah tersebut Nabi Ibrahim diperintahkan Allah SWT untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail as. Meskipun perintah tersebut tidak masuk akal, Nabi Ibrahim tetap mematuhi perintah Allah SWT. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk ketakwaan beliau kepada Allah SWT. 

Anda bisa menggunakan video untuk menjelaskan tentang sejarah Idul Adha dengan video berikut.

 

Dari video tersebut, anak mengetahui kisah tentang Idul Adha dengan cara yang asik. Saat mendampingi buah hati, jelaskan tentang makna bekurban yang dilakukan Nabi Ibrahim. Makna berkurban tersebut antara lain:

  • Kepatuhan kepada perintah Tuhan Yang Maha Esa dan orang tua

Dalam video dijelaskan bagaimana Nabi Ibrahim mematuhi perintah Allah SWT. Tidak ada keraguan karena beliau yakin Tuhan memiliki rencana yang baik. 

Hal tersebut juga dicontohkan oleh Nabi Ismail. Beliau dengan ikhlas melaksanakan perintah Tuhan dan sang ayah. Patuh terhadap perintah merupakan makna berkurban yang bisa diajarkan pada anak. 

Baca Juga: Presiden Jokowi shalat berjemaah di halaman wisma Bayurini Istana Bogor

Patuh kepada orang tua dan Tuhan akan mendatangkan manfaat bagi kehidupan. Hal ini dikarenakan Allah SWT dan orang tua lebih tahu apa yang terbaik. 

Dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail juga menanamkan pentingnya berdiskusi. Sebelum melakukan perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim terlebih dahulu meminta pendapat Nabi Ismail. Hal ini dilakukan agar tercapai kesepakatan yang tidak merugikan salah satu pihak. 

Hal ini juga bisa ditanamkan pada kehidupan sehari-hari. Ajaklah buah hati berdiskusi untuk melatih kemampuan mereka dalam mengambil keputusan. 

 

  • Berbagi dengan orang yang membutuhkan

Makna berkurban saat Idul Adha selanjutnya adalah berbagi. Daging hewan kurban akan dibagikan kepada golongan yang membutuhkan. Dengan berbagi, kita bisa membantu meringankan beban orang lain. 

Anda bisa menjelaskan bahwa dari sebagian rezeki yang didapat, ada hak orang tidak mampu. Sudah menjadi kewajiban bagian tersebut disalurkan kepada yang membutuhkan. 

Dengan berbagi daging kurban, tidak hanya orang yang berkurban yang mendapatkan manfaat. Masyarakat yang membutuhkan juga mendapatkan manfaat berupa bahan makanan. Mereka bisa menghemat dan menyimpan uang untuk kebutuhan yang lain yang mendesak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Tiyas Septiana
Terbaru