Menu kaki lima incaran turis di Asia Tenggara

Kamis, 13 Oktober 2016 | 15:15 WIB Sumber: Antara
Menu kaki lima incaran turis di Asia Tenggara


Katong, Singapura

Mencari sesuatu yang pedas dalam perjalanan Anda? Langsung saja datang ke daerah Katong. Daerah ini merupakan surga untuk berbagai sajian Chinese dan Peranakan, beragam kuliner yang tersedia di Katong adalah perpaduan terbaik dari makanan Malay dan Chinese – dengan sentuhan rasa unik yang didapatkan berkat pengaruh dari Portugis dan India.

1.   Ayam Buah Keluak or Beef Rendang

Untuk rasa Peranakan yang klasik, cobalah Ayam Buah Keluak, ayam rebus dengan kuah tamarin yang kental serta aroma dari kacang Pangium edule, atau Rendang, potongan daging yang diproses lama hingga menghasilkan daging empuk dalam saus kari yang kaya.

Baba Chews Bar and Eatery di Hotel Indigo Singapore Katong menyajikan makanan Peranakan tradisional dengan unsur modern yang mereka tambahkan, termasuk Ayam Buah Keluak Burger dan Rendang Iga Sapi.

2.   Katong Laksa

Sajian favorit bagi para masyarakat Singapura, merupakan mi beras dalam kuah kari pedas dengan taburan seafood di atasnya. Daerah Katong memang memiliki beberapa rumah makan yang menjual sajian mi, tetapi hanya satu yang diklaim terbaik – 328 Katong Laksa, yang baru saja diberikan penghargaan sebagai Bib Gourmand dalam 2016 Singapore Michelin Guide.

Menempuh jarak kurang dari 5 menit dengan berjalan kaki dari Hotel Indigo Singapore Katong, Anda sudah dapat menikmati sajian yang akan membuat siapapun yang mencobanya langsung jatuh hati.

3.   Nonya Kueh

Untuk memuaskan keinginan Anda dengan hal yang manis, silahkan cicipi snack Nonya di Kim Choo Kueh Chang, yang terletak di seberang Hotel Indigo Singapore Katong.

Toko ini menjual beragam makanan manis Nonya, atau "kueh", bayangkan saja semua didasari dengan rasa dan bahan-bahan khas Peranakan seperti tepung tapioka dan beras, kelapa, daun pandan, dan gula Melaka (gula merah).

Makanan manis ini paling nikmat dihidangkan dengan kopi lokal khas Singapura, tapi hati-hati, sangat sulit untuk hanya mencicipi satu jenis kue di sini.

Editor: Yudho Winarto

Terbaru