Nikmat gurih pedas Bebek Sakera

Sabtu, 29 Juni 2019 | 11:00 WIB   Reporter: Dupla Kartini
Nikmat gurih pedas Bebek Sakera


KEDAI AYAM GORENG - Sajian bebek Madura tak lagi asing di lidah, terutama bagi orang yang tinggal di perkotaan. Di Jakarta, misalnya, tak sulit menemukan olahan bebek kaya rempah ini. Salah satu kedai bebek yang menjadi favorit adalah Nasi Bebek Sakera milik Ibu Juhairiyah di Jatinegara Jakarta Timur. Lokasi kedainya tak jauh dari Stasiun Buaran.

Saat, KONTAN menyambangi kedai ini, pembeli datang silih berganti. Hampir semua meja terisi, termasuk meja yang sengaja disiapkan di luar warung.

Menu yang disajikan sebenarnya sama dengan nasi bebek Madura pada umumnya: sepotong bebek berbalur bumbu berwarna coklat kehitaman plus nasi hangat. Bedanya, ada pelengkap lain yang tampak menggugah selera bagi Anda yang menyukai sensasi berbeda, yakni sambal merah. 

Aroma rempah yang harum sekaligus hangat menyeruak indera penciuman ketika sepiring Nasi Bebek Sakera tersaji. Ada daging bebek yang cukup keras saat digigit, namun hal ini tidak ditemui pada Bebek Sakera. Tekstur dagingnya empuk sehingga mudah dikunyah. Ketika mendarat di lidah, rasa gurih daging bebek, berpadu asin dan pedas dari rempah. Bumbunya  meresap hingga ke semua bagian daging bebek. Makanya, ketika dipadu dengan nasi hangat, rasanya maknyus.

Tak ada aroma amis tersisa. Ini karena bebek direbus bersama aneka rempah-rempah selama enam jam. Aroma ketumbar, sereh, lengkuas dan jahe mendominasi.

Nah, warna bumbu menjadi kehitaman, karena sisa bumbu setelah dipisahkan dari potongan-potongan bebek, kemudian digoreng kembali sampai airnya hampir mengering. Selain warna menjadi kehitaman, aroma bumbu juga jadi lebih harum ketika disajikan.

Bumbu Bebek Sakera tak sepedas sajian bebek Madura umumnya. Ini ciri khas Bebek Sakera. Agung Robani, pengelola kedai ini bilang, rasa pedas bebek ini memang sengaja dibuat lebih ringan. “Supaya bisa dinikmati semua orang, tidak cuma buat yang suka pedas,” tutur pria yang juga anak pemilik warung ini. 

Tapi, bagi Anda penyuka pedas, jangan khawatir. Sambal merah yang disediakan bisa memuaskan Anda. Sambal yang disebut pencit itu terdiri dari paduan cabai, tomat dan garam. Memang pedasnya sambal ini berpadu dengan sensasi rasa sedikit asam, sebab ada tambahan serutan-serutan kecil mangga muda.

Menurut Agung, sambal pencit ini juga ciri khas Bebek Sakera. Sang ibu sengaja menambahkan mangga muda, karena banyak permintaan dari pelanggan.

Oh iya, Agung bilang, rahasia daging bebek tidak alot karena sebelum direbus, bebek yang mereka sajikan dibakar terlebih dahulu. Selain itu, Bebek Sakera hanya menggunakan daging bebek muda.  Dia mengaku, tak kesulitan mendapatkan bebek muda. Mereka punya langganan  pemasok di Pasar Klender.  

Menu puyuh

Selain bebek, kedai ini juga menyajikan olahan daging puyuh. Rasa dan teksturnya mirip menu bebek, karena proses merebusnya disatukan dengan bebek. Hanya saja, daging puyuh tidak setebal daging bebek.

Kata Agung, menu puyuh ini disediakan sejak dua tahun terakhir. Lagi-lagi, karena ada banyak permintaan.

Bagi yang tak suka bebek atau puyuh, kedai ini juga menyediakan menu ayam goreng. Rasanya tentu berbeda, karena tidak direbus dengan aneka rempah. Ayam hanya direbus menggunakan bumbu kuning, setelah itu digoreng kering.

Setelah menikmati sepiring nasi bebek atau puyuh yang pedas dan rempah kuat, Anda bisa menyegarkan tenggorokan dengan segelas es jeruk atau jeruk hangat.

Untuk menikmati seporsi nasi bebek, Anda cukup membayar seharga Rp 18.000. Sedangkan seporsi nasi puyuh dibanderol lebih mahal, yaitu Rp 20.000. Minumannya pun cukup terjangkau, hanya Rp 5.000 untuk segelas es jeruk.

Saban hari, Bebek Sakera mulai berjualan pukul 09.00 pagi hingga 02.00 pagi. Menurut Agung, selain datang langsung ke kedai ini, pembeli bisa memesan via ojek online. Bebek Sakera juga menerima pesanan khusus untuk acara.

Saban hari, kedai ini mengolah sekitar 80 ekor bebek. Kalau Sabtu dan Minggu, jumlahnya lebih banyak, mencapai 100 ekor. Sedangkan, ayam dan puyuh jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar 15 ekor sehari.

Agung mengaku tak banyak melakukan promosi. “Hanya lewat Instagram,” ucap dia.

Kedai ini ramai justru karena promosi dari mulut ke mulut. Selain juga jam operasinya yang sampai pagi, membuat orang-orang leluasa datang.

Nasi Bebek Sakera
Jl. Dr. KRT Radjiman Widyodiningrat No. 6, Jatinegara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru