EDUKASI - Tidak memaksakan kehendak merupakan perwujudan dari sila keempat di Pancasila.
Sila keempat dalam Pancasila berbunyi "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan."
Dari sila keempat ini, diharapkan msyarakat terutaa pelajar mampu menyelesaikan masalah dengan cara bermusyawarah.
Dalam bermusyawarah, pelajar dituntut untuk menahan diri dan tidak memaksakan kehendak.
Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud memberikan pengertian dari tidak memaksakan kehendak, melalui unggahan di Instagram resminya (29/09/2020).
Arti tidak memaksakan kehendak
Dalam unggahan Instagram Pusdatin Kemendikbud, tidak memaksakan kehendak artinya Anda tidak egois. Pelajar juga menghargai perbedaan antar individu.
Dalam kegiatan musyawarah, pelajar bisa menerapkan rasa toleransi. Mereka juga belajar ikhlas saat menerima hasil keputusan musyawarah.
Baca Juga: Simbiosis: Pengertian dan jenis-jenis simbiosis
Segala bentuk keputusan dalam musyawarah harus dihormati dan dijunjung tinggi. Hal ini dikarenakan hasil tersebut merupakan keputusan bersama.
Dampak memaksakan kehendak
Di masyarakat terdapat banyak orang dengan sifat dan pemikiran yang berbeda. Karenanya, musyawarah menjadi penengah dari segala perbedaan tersebut.
Jika salah satu orang memaksakan kehendak, akan timbul dampak negatif.
Akan terjadi gesekan sosial karena pelajar merasa tidak dihargai pendapatnya. Anda juga tidak bisa jadi diri sendiri karena mengikuti keputusan sepihak.
Pelajar yang memaksakan kehendak cenderung sering melawan. Mereka juga merasa terbebani oleh keputusan yang tidak mereka sukai.
Karenanya, perlu menerapkan sila keempat dalam Pancasila dengan baik. Bermusyawarah dengan mengedepankan kepentingan bersama tanpa memaksakan kehendak.
Selanjutnya: Bukan cuma pilot dan pramugari, ini ragam profesi yang ada di dunia penerbangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News