Pemerintah sudah siapkan dana pemulihan wisata Lombok

Selasa, 21 Agustus 2018 | 22:35 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Pemerintah sudah siapkan dana pemulihan wisata Lombok

ILUSTRASI. Wisatawan mancanegara di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika


WISATA - JAKARTA. Ancaman gempa yang masih bisa mengguncang Lombok mencuatkan kekhawatiran bagi  industri pariwisata. Apalagi, Lombok seperti halnya Pulau Bali menjadi destinasi utama Indonesia untuk menarik wisatawan.

Menurut hitungan Menteri Pariwisata Arief Yahya, gempa di Lombok ini bisa menggerus jumlah pelancong yang datang ke salah satu destinasi wisata utama Indonesia. "Kami prediksi sekitar 10% dari total kunjungan ke Lombok tahun lalu yang mencapai satu juta turis mancanegara atau  100.000 turis akan turun," katanya kepada KONTAN, Selasa (21/8).

Apalagi sejumlah negara sudah mengeluarkan peringatan perjalanan (travel advice) ke Lombok. Seperti Australia, Singapura, dan sejumlah negara lainnya. Peringatan perjalanan ini efeknya bisa berantai.

Ia mengambil contoh, saat adanya travel advice di Bali saat erupsi Gunung Agung. Jumlah turis yang membatalkan kunjungan ke Pulau Dewata 500.000 turis, tapi efeknya ke nasional adalah penurunan turis hingga satu juta orang. Faktor ini pula yang membuat target menjaring turis sebanyak 15 juta tahun lalu tidak tercapai.

Khusus untuk pemulihan wisata di Lombok, Arief memastikan pemerintah pusat sudah menyiapkan dana untuk program tersebut. Dana tersebut sudah disiapkan Kementerian Keuangan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. Sayang, Arief tidak merinci besarannya.

Meski ada gangguan, Menteri Pariwisata Arief Yahya memastikan masih optimistis bisa meraup target kunjungan wisata mancanegara 17 juta pelancong sampai akhir tahun ini. Untuk itu pihaknya menerapkan tiga program yakni mengoptimalkan akses wisata, program promosi seperti hot deals dan sejenisnya, serta competing destination models atau bisnis wisata lewat teknologi digital.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon
Terbaru