Penting bagi orang tua, ini 5 kalimat terlarang yang tidak boleh diucapkan pada anak

Jumat, 10 Juli 2020 | 15:42 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Penting bagi orang tua, ini 5 kalimat terlarang yang tidak boleh diucapkan pada anak

ILUSTRASI. Penting bagi orang tua, ini 5 kalimat terlarang yang tidak boleh diucapkan pada anak. TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka


PARENTING - JAKARTA. Dalam mendidik anak, terkadang orang tua tanpa sengaja mengucapkan kalimat terlarang kepada anak. Jika satu dua kali mungkin tidak berpengaruh pada anak, tetapi terlalu sering mendengarkan kalimat-kalimat bernada negatif akan berdampak pada psikologis anak. 

Dikutip dari anggunpaud.kemdikbud.go.id, cara berkomunikasi antara orang tua dan anak menjadi kunci perkembangan kepribadian mereka. Penting bagi orang tua untuk berhati-hati dalam berinteraksi dengan buah hati.

Baca juga: Serial film Netflix terbaru yang tepat untuk hiburan menarik di akhir pekan 

Tekanan dari kantor, kesibukan hingga stres menyebabkan banyak orang tua yang sering kali lepas kontrol. Kalimat terlarang kemudian terucap tanpa filter yang bisa membuat anak sedih, tertekan bahkan kecewa. Kalimat-kalimat yang sebaiknya Anda hilangkan saat berkomunikasi dengan buah hati sebagai berikut.

  • Kalimat larangan

Terkadang apa yang orang tua sampaikan justru akan membuat anak-anak terkekang. Kalimat terlarang berupa larangan memang bertujuan baik, tetapi tidak barang malah membuat pertumbuhan anak terganggu. 

Dilansir dari anggunpaud.kemdikbud.go.id, sebaiknya Anda mengganti kalimat "jangan main pisau, nanti tangannya teriris." Misalnya, menjadi "hati-hati pegang pisaunya ya." Perubahan kalimat yang Anda pilih bisa mendorong anak untuk lebih berkembang dan mencoba hal-hal baru

  • Kalimat yang membandingkan

Setiap anak lahir dengan bakat dan keistimewaannya sendiri. Mereka memiliki keahlian yang mungkin tidak dimiliki anak lain. Jadi kalimat terlarang yang membandingkan akan membuat buah hati berkecil hati dan minder. 

Anda perlu menerima keadaan si kecil, dan bangga dengan apa yang anak miliki. Jika terus dibandingkan, anak akan kehilangan jati dirinya karena merasa orang lain lah yang paling benar dan harus ditiru. Saat dewasa, besar kemungkinan si kecil akan kebingungan menentukan apa yang baik untuk dirinya. 

Selanjutnya: Kalimat yang merendahkan

  • Kalimat yang merendahkan

Kalimat terlarang seperti "gitu saja kok tidak bisa" bisa menjadi belati yang melukai perasaan buah hati. Yang dibutuhkan seorang anak adalah dorongan dari orang tercinta, terlebih orang tua. Jika Anda justru merendahkan si kecil, mereka tentunya merasa kecewa. 

Kalimat merendahkan hanya akan membuat buah hati takut untuk mencoba hal baru. Mereka takut gagal sehingga membuat mereka mendengar kalimat-kalimat yang merendahkan mereka. 

  • Kalimat yang cenderung menyalahkan anak

Sering orang tua menyalahkan anak-anak karena kesalahan mereka. Mereka sering mendapatkan kalimat terlarang dari orang tua seperti "kamu sih bandel makanya nilainya jelek" atau "makanya kalau dikasih tahu nurut, kalau sudah jatuh siapa yang repot? " 

Kalimat tersebut hanya akan membuat anak semakin merasa bersalah. Sebaiknya Anda menenangkan si kecil, kemudian berikan pengertian tentang kesalahannya dengan kalimat yang lebih persuasif. 

  • Kalimat yang mengandung paksaan

Orang tua selalu benar sudah tidak relevan sekarang. Baik anak maupun orang dewasa saling membantu dalam proses pembelajaran. Memang ada hal-hal dimana orang tua jauh lebih berpengalaman, tetapi memaksakan pemahaman Anda kepada anak tanpa penjelasan bukan hal yang tepat. 

Sering Anda atau orang tua lainnya tidak sengaja mengucapkan kalimat terlarang seperti "kalau ibu/ayah bilang ini ya harus ini, kamu gak boleh bantah orang tua." Anak-anak memiliki pilihannya sendiri. Jika Anda merasa pilihannya kurang telat, coba diskusikan bersama buah hati dan berikan alasan yang mudah diterima oleh anak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Tiyas Septiana

Terbaru