Perangi hoaks corona, Facebook akan kirim pesan ke pengunggah konten palsu

Jumat, 17 April 2020 | 14:31 WIB   Reporter: SS. Kurniawan
Perangi hoaks corona, Facebook akan kirim pesan ke pengunggah konten palsu

ILUSTRASI. Logo Facebook tampak di sebuah ponsel dalam foto ilustrasi yang diambil 2 Desember 2019.


FACEBOOK - Facebook Inc akan memberi tahu pengguna yang terlibat dalam posting palsu tentang virus corona yang bisa menyebabkan kerusakan fisik, seperti minum pemutih pakaian untuk menyembuhkan Covid-19.

Raksasa media sosial yang memiliki Instagram dan WhatsApp itu mengatakan, telah berjuang mengendalikan sejumlah besar informasi yang keliru. Misalnya, unggahan yang menyebutkan, jarak fisik tidak akan mengekang virus corona.

Pandemi virus corona sudah menewaskan lebih dari 136.000 orang dan menginfeksi lebih dari 2 juta secara global. Banyak negara memberlakukan penguncian ketat untuk mencegah penyebaran virus tersebut lebih lanjut.

Baca Juga: Terdapat lebih dari 1.125 informasi hoaks soal pandemi corona

Facebook menyatakan, telah menghapus ratusan ribu posting palsu yang bisa berbahaya, dan bulan lalu menampilkan peringatan kepada 40 juta unggahan yang meragukan terkait dengan virus corona.

"Kami juga akan segera mulai menampilkan pesan di News Feed kepada orang-orang yang sebelumnya terlibat dengan informasi yang salah terkait dengan Covid-19 yang sejak itu kami hapus, menghubungkannya dengan informasi yang akurat," kata CEO Mark Zuckerberg dalam sebuah posting, Kamis (16/4), seperti dikutip Reuters.

Kebijakan ini berlaku juga untuk pengguna yang menyukai, bereaksi, atau mengomentari posting tersebut, Facebook menambahkan.

Baca Juga: Seliweran konten palsu corona, WhatsApp batasi pengguna meneruskan pesan

Pesan-pesan itu, yang akan mulai muncul dalam beberapa minggu mendatang, akan mengarahkan orang pada mitos tentang virus corona yang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bantah.

Komisioner Eropa untuk Nilai dan Transparansi Vera Jourova menyambut langkah-langkah terbaru dari Facebook tersebut. Tetapi, menurut dia, masih banyak yang harus media sosial itu lakukan.

"Kami akan membutuhkan lebih banyak transparansi dan akses yang lebih baik ke data bagi para peneliti untuk sepenuhnya memverifikasi ruang lingkup dan dampak dari konten palsu," ujarnya seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Twitter hapus 1.100 kicauan hoaks terkait virus corona

"Dan, untuk bisa menilai tindakan Facebook dari perspektif kesehatan masyarakat dan hak-hak dasar," imbuh dia yang menambahkan, semua pihak juga perlu memainkan peran yang lebih aktif.

"Kita harus fokus tidak hanya pada platform, tapi di semua lini, termasuk pemantauan dan deteksi yang lebih baik, melibatkan masyarakat sipil dan meningkatkan kerjasama antara negara-negara," kata Jourova.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: S.S. Kurniawan
Terbaru