Perhimpunan Alumni Indonesia dari Jepang sabet Japan Foundation Awards 2019

Senin, 11 November 2019 | 16:06 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Perhimpunan Alumni Indonesia dari Jepang sabet Japan Foundation Awards 2019

ILUSTRASI. Perhimpunan Alumni Indonesia dari Jepang (Persada) sabet Japan Foundation Awards 2019.


JEPANG - JAKARTA. Perhimpunan Alumni Indonesia dari Jepang (Persada) menyabet penghargaan Japan Foundation Awards 2019 atas dedikasi dalam meningkatkan kerjasama dan pertukaran seni budaya, serta rasa saling pengertian antara masyarakat Jepang dan Indonesia. Penghargaan diterima langsung Ketua Umum Persada Rachmat Gobel dalam acara yang diselenggarakan Japan Foundation di Tokyo, Kamis malam (7 /11) waktu setempat.

“Kami bersyukur dan sangat menghargai apresiasi Japan Foundation yang telah memberikan penghargaan ini, atas dedikasi dan peran serta segenap alumni dari Jepang yang tergabung dalam Persada, dalam mendorong kerjasama yang lebih erat antara Indonesia dan Jepang, melalui berbagai program pertukaran seni budaya,  kerjasama pendidikan dan pelatihan,” kata Rachmat Gobel yang juga Wakil Ketua DPR-RI periode 2019-2024 dalam keterangannya, Senin (11/11).

Sebelumnya, Rachmat beserta rombongan mendapat kesempatan menjadi tamu kehormatan Pangeran Putra Mahkota Akishinomiya dan Putri Kiko, di Istana Akasaka. 

Baca Juga: Bahaya kesehatan di balik nikmat sruput minuman boba

Japan Foundation Awards adalah penghargaan bergengsi karena diberikan oleh satu-satunya lembaga nir-laba yang didirikan pemerintah Jepang. Japan Foundation didirikan pada 1972, yang didedikasikan khusus untuk mengenalkan budaya Jepang ke dunia internasional, dan menjadi lembaga administratif independen di bawah naungan Departemen Luar Negeri Jepang. 

Setiap tahun sejak 1973,  lembaga ini memberikan penghargaan Japan Foundation Awards kepada berbagai pihak, baik individu maupun kelompok masyarakat, yang dinilai telah memberikan kontribusi besar dalam memperkuat dan memperdalam rasa saling pengertian dan pemahaman di antara masyarakat Jepang dan berbagai negara. 

Pada 2019 ini, dari 73 individu dan lembaga yang masuk dalam nominasi, Japan Foundation memilih 3 nominator yang dinilai berhak mendapat penghargaan ini, yaitu Persada, penyair terkenal Jepang Shuntaro Tanikawa, dan sejarawan yang juga cendekiawan Polandia, Profesor Ewa Pałasz-Rutkowska.

Berdasarkan catatan Japan Foundation, orang Indonesia belajar di Jepang sejak 1930-an, dan jumlahnya melonjak sejak Indonesia merdeka. Persada didirikan pada 5 Juli 1963 oleh para senior alumni Jepang, dan menjadi komunitas berkumpul bagi orang Indonesia yang pernah belajar atau dilatih di Jepang. Berdasarkan data saat ini Persada memiliki keanggotaan lebih dari 12.000 mantan siswa dan peserta pelatihan dari negara Matahari Terbit ini, baik dengan biaya sendiri, maupun mendapat bea siswa dana swasta, pemerintah Indonesia atau Jepang.   

Baca Juga: Meski Indomie jadi ramen terenak dunia, ini bahayanya jika dimakan tiap hari

Mereka terlibat dalam berbagai bidang kegiatan mulai dari sektor perdagangan, industri, layanan medis, pendidikan dan politik, sebagaimana tujuan dari lembaga ini yaitu memberikan kontribusi kepada negara di bidang pendidikan, kesejahteraan sosial, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Bekerjasama dengan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ), pada 1986 Persada mendirikan Universitas Darma Persada. Pendirian Universitas Darma Persada ini adalah wujud kontribusi Persada kepada rakyat Indonesia di bidang pengembangan SDM melalui jalur pendidikan formal. Kehadiran lembaga pendidikan tinggi ini, sekaligus menjadi simbol persahabatan antara kedua negara. 

Melalui Universitas Darma Persada, Persada mewujudkan misinya membangun SDM unggul di era globalisasi dan disrupsi. Para lulusan universitas ini diharapkan bisa menjadi duta perubahan global dalam mendorong peningkatan nilai tambah di berbagai bidang, terutama di bidang teknologi, ilmu pengetahuan dan budaya.

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru