Faktor lain yang juga berkontribusi terhadap rambut beruban adalah kondisi kesehatan, seperti:
- Penyakit tiroid
- Kekurangan vitamin B6
- Kekurangan vitamin B12
- Kekurangan vitamin D
- Kekurangan vitamin E
- Merokok (2,5 kali lipat lebih rentan beruban sebelum 30 tahun)
- Paparan radikal bebas
- Stres akibat cedera
- Penggunaan cat rambut kimia berlebihan
Tapi tenang, rambut beruban bukan berarti indikasi bahwa kamu mengidap penyakit, kecuali pada kasus-kasus tertentu. Jika rambut beruban terjadi karena kondisi kesehatan pun, biasanya uban akan berhenti tumbuh ketika penyakitnya sudah diobati.
Untuk faktor yang terkait dengan gaya hidup seperti merokok dan terpapar radikal bebas, mengimbangi dengan banyak mengonsumsi makanan kaya antioksidan bisa jadi salah satu solusi.
Baca Juga: Donald Trump minta bunga The Fed jadi negatif, ini plus minusnya
Uban tanda penuaan?
Struktur sosial yang terbentuk di masyarakat kerap menganggap seseorang dengan rambut beruban identik dengan tanda penuaan. Di negara manapun, anggapan ini kerap “menghantui” dan membuat orang berusaha sekuat tenaga menyembunyikan uban tersebut.
Entah dengan mencabutnya satu persatu, mengecat rambut dengan warna hitam, bleaching, dan produk perawatan rambut lainnya. Meski demikian, satu hal yang pasti: uban pada rambut akan tetap muncul, meski pada setiap orang waktunya berbeda-beda.
Jangan sampai hanya karena rambut beruban, maka kamu merasa menjadi tua dan tidak lagi bisa berbuat apa-apa. Selama seseorang masih aktif, produktif, dan sehat, uban hanyalah sebuah tanda kecil dari penuaan.
Memang tidak bisa dipungkiri, helaian rambut beruban adalah tanda penuaan telah terjadi pada seseorang. Namun bagaimana kepribadian dan kualitas hidup yang menentukan apakah seseorang masih dianggap muda.
Baca Juga: WHO: Setiap 40 detik, ada satu orang di dunia tewas bunuh diri
Rambut beruban, kabar buruk bagi wanita?
Satu lagi stigma yang sering berkembang di masyarakat. Rambut beruban pada seorang pria kerap menjadi stereotype bahwa seseorang telah matang dan berpengalaman. Namun hal sebaliknya berlaku bagi wanita.
Ketika seorang wanita memiliki rambut beruban, akan selalu ada anggapan mereka tidak lagi menarik, tua, tidak produktif, dan sebangsanya. Lagi-lagi, kecantikan seseorang – baik itu inner beauty maupun penampilan – tidak ditentukan oleh rambut beruban.
Warna rambut, beruban tidaknya rambut, atau model rambut bukan penentu menarik tidaknya seseorang. Ada yang jauh lebih penting: seberapa besar seseorang menikmati hidup ini. Setuju? (Wisnubrata)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Rambut Beruban Tanda Penuaan?"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News