TERLAHIR dari keluarga pebisnis menjadi salah satu berkah dan anugerah yang patut disyukuri tiap anak. Namun, beban berat jelas menanti sang anak lantaran kelak bisnis keluarga milik orang tua akan beralih kepadanya sehingga persiapan mutlak dilakukan.
Hal tersebut bisa ditanyakan kepada sosok Imelda Fransisca. Perempuan cantik yang pernah dinobatkan menjadi Miss Indonesia tahun 2005 ini ternyata adalah anak ketiga dari Au Bintoro dan Wellih Tan, pendiri bisnis furnitur Olympic Group.
Olympic adalah merek furnitur ternama di Indonesia yang telah tiga dekade menghiasi pasar furnitur nasional. Hanya, alih-alih terjun ke dunia bisnis, perempuan kelahiran Bogor, 24 September 1982 ini justru sibuk dengan profesi sebagai bintang iklan, presenter, dan brand ambassador berbagai produk.
Berprofesi dalam bidang hiburan jelas menawarkan finansial yang besar, namun keluarga tetaplah yang terpenting. Keinginan untuk mengembangkan aset milik orangtua sekaligus mengemban tanggung jawab meneruskan bisnis keluarga membuat Imelda banting setir ke bisnis keluarga sejak tahun 2015 lalu sebagai Direktur Pemasaran dan Sumber Daya Manusia (SDM) di anak usaha Olympic Group di bidang properti yakni PT Cahaya Sakti Investindo Sukses (CSIS).
Saat berbincang dengan KONTAN, Rabu (3/5) lalu, Imelda mengakui baru sekitar setahun terakhir benar-benar turut andil mengelola bisnis Olympic Group.
Nah, berbicara soal Olympic Group, maka nama Au Bintoro akan selalu disebut di dalamnya. Ayah Imelda ini menjadi figur sentral dalam bisnis tersebut.
Perusahaan dengan nama PT Cahaya Sakti Multi Intraco ini resmi berdiri sejak 1986 dengan produk yang diberi merek Olympic. Bisnis ini diawali sejak tiga tahun sebelumnya dengan memproduksi produk furniture berupa meja belajar dengan bahan kayu ringan dan mudah dibongkar pasang.
Singkat cerita, dari meja belajar ini, bisnis furnitur Olympic berkembang dan mulai diminati masyarakat. Kerjasama Au Bintoro dengan banyak toko furnitur membuat produknya mudah ditemukan.
Pasca krisis moneter 1998, Au Bintoro mulai merambah toko ritel modern untuk kerjasama. Langkah ini membuat merek Olympic semakin dikenal dan mampu berjaya hingga saat ini. Melihat kerja keras sang ayah pula, yang membuat Imelda akhirnya merasa terpanggil untuk mengurus bisnis keluarga ketimbang karier dalam bidang hiburan.
Imelda sendiri menceritakan masa kecilnya yang sejatinya memang tak terlalu akrab dengan dunia bisnis meskipun sang ayah adalah pebisnis ulung.
Setelah lulus dari SMA Regina Pacis Bogor tahun 2001, Imelda memutuskan untuk kuliah di Ohio State University, Amerika Serikat (AS) dengan jurusan psikologi, bidang yang sejatinya kurang mendukung bila dia ingin masuk ke bisnis furniture keluarga.
Menjadi jebolan luar negeri tak lantas membuat Imelda langsung tertarik bekerja di Olympic Group, Imelda justru sibuk berorganisasi di Non Government Organisation (NGO) menjadi Education Ambassador untuk Putera Sampoerna Foundation, dan ambassador untuk Wahana Visi Indondesia. "Saya juga sempat bantu juga di United Nations Childrens Fund (UNICEF), " kata Imelda.
Berhasrat memiliki prestasi individu yang bisa dibanggakan, pada tahun 2005, Imelda mengikuti ajang kontes kecantikan Miss Indonesia yang digelar oleh Media Nusantara Citra (MNC) Group dan akhirnya keluar sebagai jawara.
Menang Miss Indonesia, nama Imelda mulai berkibar dan wajahnya sering menghiasi televisi karena dia dikontrak selama tiga tahun menjadi presenter dan pembawa acara di stasiun televisi milik taipan Hary Tanoesoedibjo tersebut.
Setelah kontrak dengan MNC usai, Imelda masih memilih profesi sebagai presenter. Kendati begitu, Imelda lebih banyak memandu acara pagelaran yang diadakan korporasi terkemuka, seperti Panin Bank, Philips, Axis, SIGMA, Kawasaki, Lamborghini, Porsche, Ferrari dan masih banyak lainnya. Profesi presenter ini digelutinya dalam kurun waktu 2007-2013. Karier sebagai presenter ini sempat diselingi Imelda dengan menjadi pembawa acara berita atau news anchor di NET TV pada tahun 2012, namun hanya bertahan tiga bulan. Akibat banyak pertimbangan soal jam kerja, akhirnya Imelda enggan memperpanjang kariernya sebagai pembawa acara berita.
Imelda menceritakan, menjadi presenter bukan berarti dirinya hanya sekedar membawakan acara, melainkan juga belajar tentang banyak hal yang diharapkan dapat berguna di masa mendatang.
Salah satu yang paling bermanfaat adalah ketika dikontrak MNC selama tiga tahun pasca menang kontes Miss Indonesia 2005. Imelda mengklaim belajar banyak hal tetang ilmu manajemen dan cara manajerial, meskipun ketika itu lingkupnya bukan perusahaan melainkan program acara. "Saya diberi tanggung jawab untuk membeli dan menyusun program televisi dari awal hingga akhir," kenangnya.