Ratu kecantikan penerus bisnis Olympic

Sabtu, 06 Mei 2017 | 18:00 WIB   Reporter: Danielisa Putriadita
Ratu kecantikan penerus bisnis Olympic


Memanfaatkan jaringan

Keinginan Imelda untuk berprestasi secara mandiri lewat karier yang cemerlang dapat dipastikan sudah tercapai selama 10 tahun sejak 2005-2015.

Namun, hal ini justru membuat Imelda kemudian berpikir tentang bisnis keluarga yang selama ini tak pernah disentuhnya. Imelda mengatakan sebagai generasi kedua bisnis Olimpic, maka mau tak mau dia dan kedua kakaknya harus punya andil di Olympic Group ke depan.

Imelda mengatakan petualangan selama 10 tahun mencari kehidupan di luar bisnis keluarga adalah juga sebagai salah satu cara belajar untuk menambah ilmu dan wawasan apabila nantinya dipercaya untuk memegang bisnis perusahaan yang didirikan sang ayah.

Imelda menyatakan masuk ke bisnis keluarga bukan sekedar tanggung jawab dirinya sebagai anak, melainkan juga kesempatan untuk memiliki karier profesional yang cemerlang.

Dukungan penuh dari keluarga membuat Imelda mengesampingkan rasa khawatir yang muncul lantaran dirinya tak memiliki ilmu dan kompetensi akademik dalam bidang bisnis.

Imelda cukup percaya diri dengan berbekal pengalaman dalam bidang hiburan untuk melanjutkan bisnis sang ayah. "Saya bukan pemain sinetron, melainkan presenter acara, salah satunya acara korporasi yang membuat saya memiliki jaringan yang cukup luas dan nantinya bermanfaat bagi bisnis keluarga," ungkapnya.

Kekhawatiran Imelda soal kesulitan adaptasi mengelola bisnis keluarga semakin sirna lantaran dikelilingi keluarga yang merupakan pebisnis tulen yang menjadi mentor baginya. Sejak masuk bisnis keluarga, Imelda mengaku perbincangan dengan keluarga akhirnya banyak mengenai dunia bisnis dan lainnya.

Meskipun baru setahun masuk bisnis keluarga, tapi Imelda mengaku sudah jatuh cinta pada dunia bisnis karena banyak tantangan yang mesti dihadapi, terutama dari sisi inovasi yang mengharuskan perusahaan menciptakan produk yang diterima pasar.

Ia merasakan perbedaan yang signifikan antara karier di dunia hiburan dengan karier di perusahaan. Menurutnya, selama bergelut di bidang hiburan, Imelda terus mengasah otak kanannya untuk selalu berpikir kreatif. Sedangkan, sejak masuk dunia bisnis, Imelda mengaku lebih banyak menggunakan kemampuan otak kirinya untuk mengembangkan logika, rasio, dan kemampuan untuk menganalisa tulisan dan angka.

Sebagai Sarjana Psikologi, Imelda mengaku mengkombinasikan antara otak kiri dan kanan untuk kemajuan perusahaan. Ia bilang kerja otak kanan diperlukan untuk berinovasi.

"Tapi dari semua itu, hal terpenting dalam bisnis adalah bagaimana mendapat keuntungan dan menjaga margin," ujarnya.

Sebagai bos pemasaran, terutama bidang properti, salah satu upaya yang dilakukan Imelda bagi perusahaannya saat ini adalah mengkomunikasikan produk agar dapat diterima masyarakat dengan baik di tengah banyaknya informasi yang mereka terima. Tantangannya, dari banyak informasi bagaimana masyarakat bisa mendengar tentang brand perusahaan dengan baik.

Untuk menjalankan amanat tersebut, strategi yang Imelda terapkan adalah dengan membuat branding sebaik mungkin. "Saya percaya branding, dalam dunia pemasaran dalam menjual sesuatu produk, branding itu sangat penting," kata Imelda.

Menjadi pekerjaan rumah sekaligus tantangan yang cukup besar bagi Imelda untuk menciptakan branding baru pada Olympic Group yang lebih tenar sebagai perusahaan furniture. Saat ini, Imelda tengah getol membuat branding Olympic Development sebagai perusahaan properti.

Tak hanya sekadar menjual dan memasarkan, Imelda mengaku mengembangkan Olympic Development secara komprehensif mulai dari menyiapkan strategi hingga bertemu dengan kepala desa dan para kontraktor di lapangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru