TOKYO. Salawaku, film garapan sutradara Pritagita Arianegara, terpilih untuk tayang di program Asian Future, Festival Film Internasional Tokyo (TIFF) ke-29 dan akan bersaing dengan sembilan judul film lainnya untuk meraih penghargaan Best Asian Future Award.
Salawaku mulai diputar hari ini, Rabu (26/10) pukul 15.20 waktu setempat di Toho Cinema Roppongi Hills. Penayangan film yang mengambil gambar di Pulau Seram, Maluku, tersebut turut dihadiri sang sutradara dan para pemainnya, di antaranya Karina Salim yang dan Elko Kastanya.
Film yang telah meraih penghargaan Piala Dewantara dari Apresiasi Film Indonesia 2016 tersebut, berkisah tentang perjalanan bocah berusia 10 tahun bernama Salawaku yang diperankan dengan apik oleh Elko untuk mencari kakaknya Binaiya (Raihaanun) yang pergi tanpa kabar.
Salawaku yang seorang yatim piatu, nekat mencuri perahu milik kepala desa dan mendayungnya seorang diri demi menemukan Binaiya di pulau seberang. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Saras (Karina Salim), yang kemudian memutuskan untuk menemani Salawaku.
Di tengah perjalanan, keduanya berpapasan dengan Kawanua (Joshua Matulessy), kakak angkat Salawaku. Ketiganya kemudian melakukan perjalanan untuk menemukan Binaiya. Konflik pun terbangun, sedikit demi sedikit terungkap alasan Binaiya meninggalkan desanya dan Salawaku.
Selama 82 menit, para penonton dimanjakan dengan pemandangan menakjubkan dari Pulau Seram di Maluku, mulai dari pantainya yang biru, keindahan bawah lautnya, bukit dengan rumput hijau, dan air terjun Lumoli. Hampir seluruh pengambilan gambar film produksi Kamala Film tersebut dilakukan di ruang terbuka.
Salawaku akan bersaing dengan Birdshot (Filipina), Canola (Korea Selatan), EWA (Israel), I America (Filipina), Lipstick Under My Burkha (India), Nirvana (China), Ode to Time (Taiwan), The Summer Is Gone (China), dan A Women Wavering In The Rain (Jepang).
Bertindak sebagai juri untuk Asian Future yakni Direktur Bucheon International Fantastic Festival Choi Yong-bae, international programmer Festival Film Internasional Toronto Giovanna Fulvi, dan penulis sekaligus sutradara Jepang Ryosuke Hashiguchi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News