KEDAI - Di antara deretan kedai bakmi yang menjamur di kawasan Kelapa Gading, Bakmi Acong, salah satu pelopornya. Berawal dari jualan keliling pada 1977 silam, kini kedai bakmi halal ini menempati sebuah rumah di Jalan Kelapa Kopyor. Jaraknya sekitar dua kilometer dari Bundaran Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kedainya terbilang sederhana. Kurang lebih tujuh meja kayu, yang masing-masing dilengkapi empat kursi plastik, ditata di teras rumah. Gerobak, tempat bakmi diracik menempati salah satu pojok teras. Alhasil, pembeli bisa langsung mencium aroma sedap menguar saat bakmi diracik.
Langsung saja pesan menu yang Anda inginkan ke pemilik kedai, ya. Selain bakmi sebagai andalan, Bakmi Acong menyediakan kuliner lain, loh: bihun, kwetiau, dan nasi tim.
Tak perlu menunggu lama, pesanan segera tersaji. Semangkuk bakmi terdiri dari mi kuning, dilengkapi tauge, sayur sawi, dan ayam plus jamur cincang dengan warna kecoklatan sebagai topping.
Harum bawang dominan memenuhi penciuman. Tini, pemilik Bakmi Acong, bilang, kunci bakmi racikannya memang memadukan minyak bawang dan sedikit bumbu penyedap.
Rasa mi yang gurih dan ayam cincang sedikit manis, kombinasi yang pas saat mendarat di lidah. Semua terasa ringan, alias tak ada rasa yang saling mengalahkan. Meskipun memakai minyak bawang, di mulut tidak terasa lengket.
Tekstur sayuran yang renyah, cocok melengkapi mi yang lembut saat dikunyah.
Baca Juga: Gurih Kenyal Bakso dan Mi Ayam Legenda Kemandoran
Kuah disajikan dalam mangkuk terpisah. Warnanya bening dengan rasa sangat ringan alias tak asin, sehingga tidak bikin enek saat dipadukan dengan bakmi. Kalau mau, bisa tambah bakso dan pangsit. Tekstur bakso dan pangsit mudah dikunyah dengan citarasa yang lumayan gurih. Keduanya melengkapi sajian tanpa mengambil alih citarasa utama bakmi.
Kalau lebih doyan pangsit goreng, bisa comot sendiri dari stoples yang tersedia di setiap meja pelanggan, ya.
Jangan khawatir jika enggak bisa makan mi. Ada bihun atau kwetiau sebagai alternatif. Tampilan, aroma, dan rasanya mirip bakmi, kok. Tekstur kwetiau dan bihun pun lembut, dengan tingkat kematangan sempurna alias tidak alot.
Kalau ingin menu nasi, bisa coba nasi tim. Ayam kecap yang dicincang kasar ditata di atas nasi lembut nan padat. Topping bawang goreng memperkaya rasa gurih. Enak dilahap selagi hangat. Jangan lupa, seruput kuahnya, yang disajikan bersama potongan sawi dalam mangkuk terpisah dengan nasi. Rasa kuah yang ringan, tidak menyisakan getir di lidah.
Setelah kenyang, bilas lidah dengan segelas teh hangat atau es teh. Es jeruk dan air mineral juga tersedia di kedai ini.
Setia jaga racikan
Lantaran minyak bawang adalah ciri khas racikan Bakmi Acong sejak awal jualan, Tini konsisten menjaga takaran dan bahan yang digunakan selalu sama sampai saat ini.
"Misal, biasanya pakai seperempat kilo bawang, itu harus tetap dijaga. Tidak boleh dikurangi sedikit pun, meski saat harga bawang lagi mahal. Begitu juga takaran bahan-bahan lain," tutur istri dari mendiang Acong, perintis kedai ini.
Baca Juga: Sensasi Unik Makanan Khas Batak Serba Halal di Kede Cesku
Selain aroma harum bawang, keistimewaan Bakmi Acong, Tini mengungkapkan, juga terdapat pada topping ayam yang rasanya agak manis. Ayam dan jamur dicincang, lalu dimasak dengan bumbu khusus plus kecap manis. "Kalau kata beberapa pelanggan, rasanya mirip ayam semur," imbuh perempuan 59 tahun ini.
Rasa ayam yang agak manis ini pula yang bikin bakmi racikannya punya pelanggan setia sampai sekarang.
Dulu, Bakmi Acong menggunakan ayam kampung untuk topping bakmi. Tetapi, sekarang beralih menggunakan ayam petelur. Maklum, harga ayam kampung sudah terlalu mahal belakangan. Tapi, menurut Tini, tidak mengubah rasa, sebab tekstur dan rasa ayam petelur sangat mirip.
Oh iya, karena pakai minyak bawang dan daging ayam, sajian di Bakmi Acong pun bisa dinikmati kalangan luas.
Sejak awal, hanya topping ayam dan pangsit yang dibuat sendiri oleh Tini dan anaknya. Sedangkan mi kuning, bihun, dan kwetiau dipasok dari pabrik, lalu diolah di rumah.
"Kami ambil dalam bentuk pak-pakan dari pabrik, lalu dimasak sendiri. Kwetiau juga beli, teksturnya lembut karena asli dari beras," katanya.
Baca Juga: Mencicipi Olahan Betutu ala Aji Anom di Bandung
Untuk bakso, Tini membeli dari temannya yang memang khusus memproduksi bakso.
Dalam sehari, Bakmi Acong menyajikan kurang lebih 70 mangkok untuk semua menu. Seporsi bakmi, bihun, atau kwetiau dibanderol seharga Rp 30.000. Kalau tambah bakso dan pangsit rebus, cukup tambah Rp 10.000 per porsi.
Seporsi nasi tim bisa ditebus dengan membayar Rp 30.000. Pelengkap seperti pangsit goreng dihargai Rp 5.000 dan bakso goreng Rp 7.000 per buah. Kalau ingin dibawa pulang, ada tambahan Rp 1.000, ya.
Bakmi Acong buka Senin sampai Sabtu, mulai pukul 06.30 sampai 14.00 WIB. Jadi, bisa jadi pilihan kalau butuh sarapan. Biasanya, kedai lebih ramai saat jam makan siang.
Bakmi Acong
Jl. Kelapa Kopyor Raya Blok M1 No. 12A Kelapa Gading, Jakarta UtaraHP: 0822-3260-8407
Koordinat GPS: -6.1694720, 106.9014767
Selanjutnya: Martina Berto (MBTO) Incar Pertumbuhan Penjualan 17% di 2025
Menarik Dibaca: Samsung S24 dengan Chipset Tangguh, Enggak Cuma Kencang tapi juga Hemat Daya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News