Berdirinya Stadion Sriwedari
Kegiatan sepak bola kebangsaan yang digerakkan PSSI , kemudian menggugah Susuhunan Paku Buwono X. Paku Buwono X kemudian mendirikan stadion Sriwedari lengkap dengan lampu, sebagai apresiasi terhadap kebangkitan "Sepak bola Kebangsaan" yang digerakkan PSSI. Stadion itu diresmikan Oktober 1933.
Dengan adanya stadion Sriwedari ini kegiatan persepakbolaan semakin gencar. Sebelum ada stadion, rakyat bermain sepak bola di alun-alun, jalanan, atau tempat lapang lainnya.
Lebih jauh Soeratin mendorong pula pembentukan badan olahraga nasional, agar kekuatan olahraga pribumi semakin kokoh melawan dominasi Belanda. Tahun 1938 berdirilah ISI (Ikatan Sport Indonesia), yang kemudian menyelenggarakan Pekan Olahraga (15-22 Oktober 1938) di Solo. Soeratin mengakhiri tugasnya di PSSI sejak tahun 1942, setelah sempat menjadi ketua kehormatan antara tahun 1940 - 1941, dan terpilih kembali di tahun 1942.
Namun, masuknya balatentara Jepang ke Indonesia menyebabkan PSSI pasif dalam berkompetisi lantaran Jepang memasukkan PSSI sebagai bagian dari Tai Iku Kai, yakni badan keolahragaan bikinan Jepang. Kemudian masuk pula menjadi bagian dari Gelora (1944) dan baru lepas otonom kembali dalam kongres PORI III di Yogyakarta (1949).
Selanjutnya: Mola TV tayangkan 70 pertandingan sepekan ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News