EDUKASI - Ada beberapa sistem penanggalan yang digunakan, salah satunya adalah kalender masehi.
Sistem penanggalan pada kalender masehi banyak digunakan oleh masyarakat. Kalender ini digunakan hampir di semua negara di dunia.
Penanggalan ini sudah digunakan lebih dari 4 abad lamanya. Kalender masehi atau kalender Gregorian pertama kali dikenalkan pada tahun 1582.
Kalender Masehi, bersumber dari Encyclopedia Britannica, dibuat berdasarkan sistem penanggalan matahari. Sistem ini menggunakan hitungan waktu perputaran bumi terhadap matahari.
Awal ditemukan
Kalender masehi pertama kali digunakan di benua Eropa. Sebelum kalender ini, kalender Julian terlebih dahulu digunakan.
Mengutip dari Live Science, astronom Romawi menghitung waktu yang dibutuhkan bumi untuk berputar mengelilingi matahari.
Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan angka 365,25 hari. Hal ini berpengaruh pada musim yang datang lebih lambat.
Baca Juga: 10 Warisan budaya tak benda Indonesia yang diakui UNESCO
Kaisar Julius Caesar kemudian menambahkan satu hari di bulan Februari setiap 4 tahun sekali. Penanggalan ini kemudian dinamai dengan kalender Julian.
Setelah lama digunakan, ada kesalahan perhitungan dalam kalender Julian. Pada tahun 1570an, kalender Julian melenceng dari tanggal matahari sebanyak 10 hari.
Karenanya sistem penanggalan ini tidak sinkron dengan musim dalam setahun. Penanggalan ini dikhawatirkan akan membuat hari Paskah terus menjauh dari tanggal seharusnya.