Adapula lorong jalur pendakian yang melewati batu yang mengapit jalan setapak ketika menanjak ke atas sehingga terbentuk sebuah lorong sempit disebut dengan Lorong Sumpitan. Lorong dengan panjang 50 meter ini menawarkan perjalanan pendakian menantang karena wisatawan harus melewati himpitan dinding bebatuan yang sempit.
Menanjak ke atas terdapat sumber mata air comberan. Sebenarnya ini hanyalah kolam kecil berisi air, yang biasa digunakan warga untuk pertapaan dan pemujaaan yang terkesan mistis. Di sekitarnya terdapat pohon beringin tua dan terdapat sebuah prasasti tapak syahdatain.
Baca Juga: Gunung Merapi erupsi, adakah kaitannya dengan gempa Sleman?
Tempat ini digemari wisatawan karena cuacanya sejuk dan melewati tangga tataran yang dibuat pada zaman Jepang. Dulunya lokasi ini digunakan sebagai tempat persembunyian tantara Jepang. Ai sumber comberan diyakini dapat membuat awet mud ajika digunakan untuk mencuci muka.
Ketua Pokdarwis Desa Wisata Nglanggeran Mursidi mengatakan, harga tiket masuk untuk menikmati wisata alam Yogyakarta ini sebesar Rp 15 ribu untuk siang hari, sedangkan malam hari Rp 20 ribu. Dalam sebulan terdapat 11 ribu -12 ribu pengunjung baik wisatawan lokal maupun asing.
“Momen ramai itu di sini pada waktu weekend atau hari libur untuk pengunjung umum,” kata Mursidi di Yogyakarta, pekan lalu.
Selain wisata pendakian, ada banyak potensi budaya dan ekowisata di situs gunung api tersebut. Sejak 2008, Badan Pengelola Desa Wisata Nglanggeran mengelola dan menambah berbagai fasilitas homestay untuk tempat menginap. Wisawatan juga bisa menikmati kegiatan ala pedesaan mulai dari bertani, peternakan, berkebun dan kesenian.
Baca Juga: Gunung Merapi meletus dengan tinggi kolom letusan 1.000 meter
Biasanya paket wisata ini gemari oleh wisatawan asing. Mereka ingin belajar bagaimana adat budaya dan kegiatan warga setempat. Pengunjung asing yang data berasal dari dari negara Kanada, Swiss, Polandi, Australia, Prancis, Amerika Serikat, Rusia, Prancis dan negara lainnya.
Untuk menikmati fasilitas homestay Anda hanya perlu mengeluarkan kocek mulai dari Rp 150 ribu per hari. Itu termasuk fasilitas makanan, tiket masuk gunung purba serta asuransi bagi pengunjung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News