Simak rahasia sederhana untuk mengurangi risiko depresi

Senin, 14 Juni 2021 | 11:02 WIB Sumber: Kompas.com
Simak rahasia sederhana untuk mengurangi risiko depresi

ILUSTRASI. Simak rahasia sederhana untuk mengurangi risiko depresi


Nah, rupanya kebiasaan tidur itu mempengaruhi kemungkinan seseorang mengalami depresi. Sebelumnya, studi di Finlandia menemukan bahwa kinerja yang buruk lebih banyak ditemukan di antara orang-orang yang suka tidur malam. 

Para peneliti mempelajari data genetik hingga 850.000 orang, termasuk data yang bersumber dari 85.000 orang yang memakai pelacak tidur selama seminggu dan 250.000 yang mengisi kuesioner preferensi tidur. 

Peneliti utama Iyas Daghlas, MD menggunakan metode pengacakan mendelian, yang memperhitungkan faktor pengganggu pada hasil studi observasional. 
"Lebih dari 340 varian genetik umum, termasuk varian yang disebut 'gen jam' PER2 diketahui memengaruhi kronotipe seseorang dan genetika secara kolektif menjelaskan 12%-42% preferensi waktu tidur kita," katanya kepada ScienceDaily. 

Para peserta studi dibagi ke dalam kelompok sampel terbesar yang diidentifikasi sebagai orang pagi, orang malam, maupun tengah-tengah antara keduanya. 

Dari situ ditemukan bahwa rata-rata titik tengah tidur adalah jam 3 pagi, yang berarti mereka tidur pada jam 11 malam dan bangun jam 6 pagi. 

Baca Juga: 9 Gejala serangan jantung yang harus dicermati

Dengan menggunakan informasi genetik, tim peneliti akhirnya mengetahui bahwa orang yang bangun pagi memiliki risiko depresi yang lebih rendah. 
"Setiap titik tengah tidur satu jam lebih awal — pertengahan antara waktu tidur dan waktu bangun — berhubungan dengan risiko gangguan depresi mayor sebesar 23% lebih rendah," terangnya. 

Hal ini menunjukkan bahwa jika kita yang biasanya tidur pada jam 1 pagi, lalu mengubahnya jadi tidur pada tengah malam dengan durasi yang sama, kita dapat mengurangi risiko depresi tersebut sebesar 23%. 

Bahkan, jika kita pergi tidur jam 11 malam, kita bisa memotongnya sekitar 40%. 

Kendati demikian, penelitian ini belum menunjukkan apakah orang yang sudah bangun lebih awal juga dapat memperoleh manfaat lainnya dari bangun sekitar satu jam lebih awal. 

Namun, hubungan antara bangun pagi dan penurunan risiko depresi tetap bisa dijelaskan secara logis. Karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang bangun pagi cenderung menghasilkan dampak hormonal yang dapat memengaruhi suasana hati. 

Di samping itu, memiliki jam biologis atau ritme sirkadian yang trennya berbeda dari kebanyakan orang bisa membuat kita lebih depresi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rahasia Sederhana untuk Mengurangi Risiko Depresi".
Penulis : Ryan Sara Pratiwi
Editor : Wisnubrata

Selanjutnya: Jadi obat diabetes, ini 4 khasiat daun salam untuk kesehatan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru