INDUSTRI OTOMOTIF - Tesla secara resmi menaikkan harga jual mobil mereka untuk pasar Kanada, China, dan Jepang. Kenaikan harga ini terjadi setelah mereka memangkas harga kendaraan terlarisnya sejak awal tahun.
Mengutip Reuters, keputusan kenaikan harga hari Senin (1/5) membuat harga mobil mereka naik hingga US$290 atau sekitar Rp 4,2 jutaan.
Kenaikan ini merupakan yang pertama kalinya diberikan Tesla kepada dua model terlarisnya pada saat yang sama di berbagai pasar.
Per hari Senin, situs web Tesla menunjukkan telah menaikkan titik harga awal sebesar $250 atau sekitar Rp 3,7 juta untuk model dasar Model Y dan Model 3 di Amerika Serikat.
Baca Juga: Tesla Kembali Memangkas Harga Mobilnya di Amerika Serikat
Perubahan harga dengan level yang hampir sama juga mulai terlihat di pasar terbesar kedua Tesla, China, serta di Kanada dan Jepang.
Di Kanada, Tesla menaikkan harga sebesar C$300 atau sekitar Rp 3,2 juta untuk versi Model 3 dan Model Y. Sementara di Jepang, harga Model 3 naik 37.000 yen atau sekitar Rp 4 juta.
Tesla bisa dibilang telah memulai perang harga di pasar mobil listrik ketika melakukan pemotongan harga tahun lalu di China. Saat itu, Tesla dan beberapa merek domestik lainnya masih sulit mengalahkan dominasi produk lokal dari BYD Co Ltd.
Bulan lalu, CEO Tesla Elon Musk mengatakan akan memprioritaskan pertumbuhan penjualan di depan margin dan baru akan mencari keuntungan di kemudian hari.
Baca Juga: Tesla Mengerek Harga Mobil di AS Beberapa Hari Setelah Penurunan Harga Keenam di 2023
Kabarnya, Tesla baru akan mengupayakan keuntungan ketika peluncuran perangkat lunak self-driving untuk armada kendaraan yang lebih besar telah dilakukan.
Musk mengatakan, Tesla bersedia mengorbankan margin untuk volume penjualan tetapi juga ingin menaikkan harga kembali jika memungkinkan demi mencocokkan pengiriman dengan output.
Sejak Januari Tesla telah beralih ke model penetapan harga real-time yang lebih dekat dengan maskapai penerbangan atau berbagi tumpangan daripada harga tetap model industri otomotif tradisional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News