MEDIA SOSIAL - JAKARTA. TikTok kini menjadi aplikasi media sosial yang boleh dibilang paling banyak diakses. Ditambah lagi ada TikTok Shop yang menjadi pesaing kuat bisnis e-commerce.
Dan cukup banyak pengguna yang menjadi influencer atau content creator di TikTok agar bisa mendapatkan uang. Caranya, membuat konten video promosi sebuah produk,
Konten video promosi bisa dibuat setelah influencer bekerja sama dengan sebuah brand. Pendapatan sesuai dengan produk yang terjual atau banyaknya penonton video yang membeli produk. Kerja sama seperti ini dikenal sebagai program afiliasi.
Nah, mempermudah kerja sama antara brand dengan influencer di TikTok, startup iBooming menghadirkan platform berbasis SaaS (Software as a Service). Dan kini iBooming sudah dibekali dengan teknologi kecerdasam buatan alias artificial intellligence (AI).
Baca Juga: Mendag Sebut TikTok Harus Ada Aturan Main Hingga Sistem Operasionalnya
"Tahun 2022, kami menyematkan teknologi AI yang dapat melakukan analisa. Juga juga dapat menyebarluaskan produk endorsement berdasarkan data,” kata Tomy Li, Co-Founder & Chief Operating Officer iBooming, akhir pekan lalu. Dengan dukungan AI, akan memungkinkan brand dan influencer meningkatkan visibilitas produk.
iBooming barawal dari agensi tradisional. Perusahaan ini mengubah bisnisnya pada 2022 dengan mendirikan iBooming yang memanfaatkan teknologi AI dan analisis data untuk menyebarluaskan produk dan memberikan solusi dengan menekan biaya operasional untuk agensi tradisional.
iBooming menyediakan perangkat untuk mencocokkan brand dan influencer yang disesuaikan dengan algoritma TikTok. Dengan demikian, influencer dan brand saling bertemu untuk mengoptimalkan strategi konten, menjangkau audiens, meningkatkan visibilitas produk, dan mengoptimalkan potensi pasar.
Per September 2023m iBooming sudah bekerja sama dengan 400.531 active key opinion leader (KOL), 29.710 daily active KOL, dan 1.012 cooperating brands.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News