VIRUS CORONA - JAKARTA. FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) akan menggelar pertemuan darurat bersama AIC (Asosiasi Pemain Italia), Lega Serie A, dan Pemerintah Italia pada Selasa (10/3) di Roma. Pertemuan itu akan membahas apakah Liga Italia perlu dihentikan atau tidak karena wabah virus corona di Negeri Pizza.
Pertandingan akhir pekan kemarin digelar tanpa penonton dan hanya berlangsung setelah negosiasi intens di saat-saat terakhir. Laga Parma kontra SPAL digelar terlambat 75 menit dari jadwal kick-off. Ada silang pendapat antara pihak-pihak terkait menyangkut kelangsungan Liga Italia.
Baca Juga: Arab Saudi deklarasikan perang harga, harga minyak ambles 30%
Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, sepakat dengan Presiden AIC, Damiano Tommasi, bahwa kompetisi di Italia harus dihentikan selama wabah virus corona masih menjadi ancaman. Akan tetapi, Lega Serie A bersikeras bahwa dekrit Pemerintah Italia menyatakan pertandingan profesional bisa digelar asal tidak ada penonton. "Liga harus dihentikan," demikian isi pernyataan dari AIC.
"Sinyal yang dikeluarkan institusi olahraga sangat buruk. Berbahaya untuk bepergian masuk dan keluar dari zona merah, berbahaya untuk bermain sepak bola, berbahaya untuk berjabat tangan."
"Tim-tim bermain hari ini karena tidak kompetennya pihak yang tak punya keberanian untuk menentukan sepak bola tidak bisa lagi bersikap seolah-olah situasi darurat virus corona tidak terjadi."
"Pada pertemuan Selasa besok, kami hanya mengharapkan satu hal: liga dihentikan sampai aman untuk bermain lagi."
Baca Juga: Gara-gara corona, Ronaldo pura-pura tos dengan suporter imajiner jelang laga