Wasiat Luhut Binsar Pandjaitan ke putra-putrinya untuk kegiatan pendidikan dan sosial

Rabu, 02 Juni 2021 | 17:55 WIB   Reporter: Syamsul Ashar
Wasiat Luhut Binsar Pandjaitan ke putra-putrinya untuk kegiatan pendidikan dan sosial

ILUSTRASI. Luhut Binsar Pandjaitan bersama dengan sang istri Devi?Simatupang saat memperingati ulang tahun Yayasan Del ke 20 di Jakarta, Senin 31 Mei 2021. Foto KONTAN/Syamsul Ashar


  • Politeknik Informasi Del

Dari situlah Luhut Binsar Pandjaitan dan Devi mendirikan Yayasan Del dan mulai 2001 mendirikan sebuah institusi pendidikan pertama di Desa Sitoulama, Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Provinsi Sumatra Utara. 

Pada tahun yang sama Luhut Binsar Panjaitan mendirikan Politeknik Informasi Del di tempat tersebut. Baru pada 2005 infrastruktur kampus bisa berdiri dan peresmian kampus Politeknik Informasi Del.

Dalam perkembangan keilmuan dan industri, Politeknik Informatika Del kemudian ditingkatkan statusnya menjadi Institut Teknologi Del pada tahun 2013. 

Lembaga pendidikan ini menggunakan kurikulum pendidikan yang disusun bersama para pakar di bidangnya, lulusan IT Del dipersiapkan untuk menjadi tenaga kerja yang tidak hanya memiliki hard-skill, tetapi juga soft-skill yang mumpuni.

Luhut menceritakan, 20 tahun lalu sebelum mendirikan Politeknik IT Del, ia menemui beberapa orang hebat untuk berkonsultasi. Beberapa profesor Institut Teknologi Bandung (ITB), dan banyak orang hebat di ITB, mereka yang menyusun kurikulum kami di ITDel sekitar 20 tahun silam. Sekarang kurikulum sudah banyak di adjustmen sesuai perkembangan.

Karena pendirian sekolah ini menggunakan uang pribadi maka Luhut Binsar Pandjaitan berprinsip program ini harus memiliki plaining sebaik mungkin. 

"Harus dilakukan orang sehebat mungkin dan punya hati agar risiko kesalahan kecil," kata Luhut Binsar Pandjaitan. 

Hambatan saat itu justru berasal dari birokrasi pemerintahan sendiri yang ia nilai masih feodal. 

"Birokrat bukan melayani, ini yang kami ubah. Saya saat menjadi menteri, harus melayani, kata melayani kurang di pejabat publik kita. Kalau salah ya salah, bagus dibilang bagus, harus diberikan kepastian," tegasnya.

Politeknik Del saat ini telah memiliki riset enter herbal di Humbang Hasundutan.

Riset Herbal Center, ini berbasis big data, membuat rekayasa obat herbal. 

"Indonesia punya 30,000 herbal, penelitian ini bosnya IT Del yang bergabung ada BPPT, ITB IPB dan Zhejiyang University yang dikerjakan anak -anak muda

Luhut Binsar Pandjaitan memberikan semangat kepada mereka bahwa kalau riset ini berhasil maka mereka akan mendapat kekayaan royalti dari hasil riset itu. Ia berharap tempat ini bisa melahirkan produk unggulan seperti kentang, bawang putih yang bagus, dan banyak lagi.

 

Editor: Syamsul Azhar

Terbaru