Waspadai 9 penyebab tekanan darah tinggi

Rabu, 19 Agustus 2020 | 16:22 WIB Sumber: Kompas.com
Waspadai 9 penyebab tekanan darah tinggi

ILUSTRASI. Ilustrasi tekanan darah (shutterstock)


KESEHATAN -  Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar, yakni hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Pengelompokan ini berdasar pada unsur penyebabnya.

Penyebab hipertensi primer atau dapat juga disebut hipertensi esensial hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Tapi, secara umumnya, penyebab hipertensi primer adalah faktor gaya hidup dan pola makan.

Sementara, hipertensi sekunder adalah tekanan darah tinggi yang dipicu oleh kondisi atau penyakit. Adapun penyebab hipertensi sekunder di antara lain, yakni kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), dan penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosterorisme).

Baca Juga: Awas, penurunan berat badan juga bisa jadi gejala diabetes

Berikut ini adalah penjelasan mengenai ragam penyebab darah tinggi yang harus diwaspadai tersebut:

1. Stenosis arteri ginjal

Stenosis arteri ginjal adalah kondisi yang harus mendapat perhatian khusus. Melansir Buku Care Your Self: Hipertensi (2008) oleh dr. Setiawan Dalimartha, dkk., stenosis arteri ginjal merupakan penyempitan arteri yang memasukan darah ke ginjal.

Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi. Stenosis arteri ginjal dapat diperbaiki dengan pembedahan atau dilatasi (melebarkan arteri).

Pada dilatasi, sebuah tabung fleksibel dengan balon kecil di ujung dimasukkan ke dalam arteri di selangkangan.  Balon diletakkan tepat pada bagian arteri yang menyempit.

Balon selanjutnya dipompa untuk memekarkan daerah yang sempit, sehingga membuat aliran darah ke ginjal dan sekitarnya kembali lancar. Fungsi ginjal seringkali meningkat jika pembedahan dan proses dilatasi berhasil.

Apabila telah dilakukan balonisasi dan tekanan darah masih tinggi, maka tekanan darah tersebut dapat diturunkan dengan pemberian obat.

Baca Juga: Ini buah yang aman dikonsumsi para penderita diabetes

2. Gagal ginjal

Penderita gagal ginjal biasanya membutuhkan perawatan tekanan darah tinggi. Penyebab darah tinggi pada penderita gagal ginjal utamanya adalah kegagalan ginjal dalam mengatur jumlah garam dan air dalam tubuh.

Jika penderita gagal ginjal menjalani perawatan dialisis atau cuci darah, tekanan darahnya besar kemungkinan dapat dikendalikan. Namun, sebagian penderita masih tetap harus minum obat untuk menjaga tetap normal.

3. Kelebihan noradrenalin

Penyebab darah tinggi yang dapat dikenali lainnya adalah gangguan kelenjar adrenalin. Meski demikian, penyebab darah tinggi ini jarang dijumpai. Namun, bila ada kasus, termasuk gangguan yang dapat disembuhkan.

Kelenjar adrenalin berada tepat di atas tiap-tiap ginjal. Kelenjar adrenalis mempunyai lapisan dalam dan luar yang dapat mengeluarkan berbagai hormon ke dalam aliran darah.

Bagian dalam kelenjar disebut medula mempunyai tugas mengeluarkan adrenalin atau hormon yang dihasilkan sebagai akibat rasa takut, marah, dan olahraga.

Adrenalin dapat meningkatkan denyut jantung. Selain itu, medulla juga bisa menghasilkan hormon noradrenalin yang dapat pula menyebabkan kontraksi otot arteri dan meningkatkan tekanan darah.

Baca Juga: Waspadai 5 ciri-ciri gula darah Anda sedang naik

Kadang-kadang tumor jinak adrenalin (phaeochromocytoma) juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah akibat dari kelebihan noradrenalin dalam darah.

Gejala serangan berupa banyak keringat, palpitasi, dan sakit kepala hebat, tetapi keadaan ini sangat jarang terjadi. Diagnosis dapat ditegakkan dengan tes darah dan urine yang sederhana.

Selain itu, pembesaran kelenjar adrenal juga dapat terlihat pada pemeriksaan sidik tubuh (body scan). Hipertensi yang disebabkan oleh noradrenalin dapat dikendalikan dengan konsumsi obat-obatan, tetapi untuk kesembuhannya, diperlukan tindakan bedah.

Editor: Noverius Laoli

Terbaru