4. Sindrom cushing dan aldosteronisme
Sindrom ini adalah suatu keadaan yang sangat jarang terjadi. Sindrom cushing dapat muncul sebagai akibat adanya tumor atau pertumbuhan yang berlebihan dari lapisan luar kelenjar adrenal.
Pada keadaan ini, tubuh akan menghasilkan hormon stres lain, yakni kortisol, termasuk aldosterone hormon yang dapat mengakibatkan ginjal menahan garam atau sodium dan melepas kalium.
Terlalu banyak kortisol (hormon stres) dapat memicu suatu kondisi yang dikenal sebagai sindrom cushing.
Sementara, sindrom cushing dapat mengakibatkan pertambahan berat badan yang sangat cepat, tekanan darah tinggi, dan kadang-kadang memicu penyakit diabetes mellitus (DM).
Baca Juga: 4 Ciri-Ciri sakit ginjal yang bisa Anda alami
Bentuk sindrom yang sering ditemukan adalah akibat tumor jinak kelenjar hipofise di dasar otak yang merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan kortisol. Pengobatan sindrom cushing biasanya dengan pembedahan. Hasil pengobatannya cukup efektif.
Selain dindroma cushing, produksi aldosterone (hormon yang mengakibatkan ginjal menahan garam dan melepas kalsium) yang berlebih, dapat jadi penyebab hipertensi dengan kalium yang rendah dalam darah.
Padahal, kadar kalium yang rendah dapat menimbulkan kelemahan otot dan hilangnya kemampuan memetakan urine. Diagnosis ditegakkan dengan tes darah dan kelenjar adrenal yang abnormal diangkat melalui tindakan bedah.
5. Pengaruh alkohol
Pada beberapa kondisi, darah tinggi tampaknya dikaitkan dengan konsumsi alkohol berlebihan dan hipertensi cenderung turun jika konsumsi alkohol dihentikan.
Adanya konsumsi alkohol yang berlebihan dapat diketahui salah satunya dengan melakukan pemeriksaan darah secara rutin. Pada umumnya, orang yang menderita hipertensi harus membatasi konsumsi alkohol. Namun, akan lebih baik jika para pengidap darah tinggi tidak mengonsumsi alkohol sama sekali.