ZenPro Bagikan Kesalahan Umum yang Bikin Toko Online Sepi dan Cara Mengatasinya

Selasa, 19 April 2022 | 16:30 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
ZenPro Bagikan Kesalahan Umum yang Bikin Toko Online Sepi dan Cara Mengatasinya

ILUSTRASI. Belanja daring.


E-COMMERCE - JAKARTA. Untuk bisa mengoptimalkan penjualan online, tidak cukup hanya dengan membuka toko dan mengunggah produk saja. Dengan persaingan yang semakin ketat, dimana 4,8 juta UMKM dan ratusan brand besar telah bergabung di e-commerce, maka penjual membutuhkan persiapan dan strategi yang tepat untuk bisa menonjol dan mencuri hati pembeli. 

ZenPro merangkum 5 kesalahan umum yang bisa membuat toko online sepi, dan cara mengatasinya. Pertama, deskripsi/foto produk tidak lengkap. Pembeli masa kini menginginkan informasi yang instan, lengkap, dan bermutu, sebelum mengambil keputusan beli/tidak. Karena itu, deskripsi dan foto produk di toko online harus bisa membujuk para pengunjung untuk melakukan check-out

Selain informasi teknis seperti ukuran, warna, bahan, dan sebagainya, kamu juga bisa menambahkan promosi lain seperti keunggulan produk dibandingkan pesaing.  Tidak kalah penting, kamu juga harus menggunakan foto dengan resolusi tinggi, dan foto produk ketika digunakan. Pasalnya, kadang pengunjung tertarik membeli produk, namun mereka tidak tahu cara penggunaannya. 

Kedua, harga yang kurang bersaing. Salah satu keunggulan utama dari belanja online adalah pembeli bisa melakukan sortir dan perbandingan harga barang dengan mudah. Karena itu, penentuan harga untuk produk harus dihitung dengan tepat, dengan melakukan riset pasar. Terkecuali kamu penjual satu-satunya, lebih baik rajin-rajin bandingkan dengan kompetitor perihal harga.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Bandung yang Cocok Untuk Mengisi Libur Lebaran 2022

Ketiga, respon lambat. Seiring dengan semakin tingginya kebiasaan belanja online, pembeli masa kini menginginkan proses yang serba-cepat. Misalnya saja, selama pandemi, 80% pembeli memilih layanan pengiriman instan atau same-day delivery, dan bahkan 61% diantaranya memilih layanan dalam waktu 1-3 jam. 

Ini artinya, sebagai pemilik toko online, kamu pun harus merespon cepat dalam menjawab pertanyaan pembeli dan memproses pesanan mereka. Jika respon terlalu lambat, performa toko online otomatis ikut menurun dan akan mempengaruhi tingkat kepercayaan pembeli untuk bertransaksi. 

Keempat, Tidak pernah memberikan promo atau mengikuti campaign. Sementara pembeli mengaku bahwa promo/diskon menjadi faktor utama mereka dalam melakukan belanja online. Karena itu, sebagai pemilik toko online, jangan hanya sekedar berdiam diri dan menunggu transaksi masuk. 

Terakhir, rating yang jelek. Rating atau ulasan yang diberikan dari pembeli ataupun dari e-commerce akan sangat menentukan reputasi toko dan posisi toko di mesin pencarian. Sebanyak 47,3% pembeli mempertimbangkan rating sebagai faktor utama dalam belanja online. Untuk membuat rating toko maksimal, harus memberikan layanan pelanggan yang baik dan ramah. 

Baca Juga: Terbaru! Ini Daftar Sekolah Kedinasan 2022 Paling Diminati Peserta Seleksi

Jika ada rating negatif, jadikan hal tersebut sebagai bahan evaluasi agar tidak terjadi kembali. Selain itu, di awal pendirian toko, kamu juga bisa mengajak keluarga atau teman-teman terdekat untuk membeli dan meninggalkan ulasan yang positif agar bisa meningkatkan kepercayaan calon pembeli. 

Walaupun terlihat sulit, sebenarnya manajemen toko online bisa dibuat gampang asalkan kamu sudah mengetahui tips dan triknya. Untuk membantumu belajar lebih mendalam, kini pionir platform pendidikan Zenius menyediakan kursus pelatihan manajemen toko online di ZenPro, yang dapat diakses secara gratis dengan menggunakan Program Kartu Prakerja. 

Berfokus membahas manajemen toko online di tiga platform ternama, yakni Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak, di kursus ini kamu akan belajar tentang cara mengoptimalisasi penjualan, memanfaatkan fitur-fitur e-commerce, menganalisa data penjualan, hingga memasang iklan dengan efektif. 

“Sesuai dengan misi Zenius, yaitu menjadikan semua orang sebagai pembelajar seumur hidup (lifelong learners), kami percaya bahwa kita semua bisa belajar tentang apapun, kapanpun kita mau," ungkap Ary Mozta, AVP Marketing Lifelong (ZenPro) dalam keterangannya, Selasa (19/4).

"Terlebih dengan terbukanya akses informasi sekarang, kami ingin membuka kesempatan lebih luas agar para pemilik toko online bisa meningkatkan penjualan dengan efektif. Hal ini kami rangkum dalam materi pelatihan ZenPro yang ringan, detil, dan mudah dimengerti, agar setiap orang bisa mempraktekannya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Tendi Mahadi

Terbaru