BBM - JAKARTA. Penggunaan BBM RON (research otctane number) rendah yang tak ramah lingkungan secara perlahan akan dikurangi demi keberlangsungan lingkungan hidup yang lebih baik. Penggunaan BBM RON rendah, seperti Premium, dinilai sudah tidak cocok lagi mengingat saat ini teknologi berbagai kendaraan baik motor maupun mobil sudah menggunakan teknologi terbaru yang mengharuskan konsumsi BBM oktan tinggi.
Pengamat otomotif yang juga Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, sudah saatnya Indonesia untuk benar-benar serius dalam mendorong penggunaan BBM RON tinggi.
Pasalnya, BBM Ron rendah akan merusak lingkungan, menambah polusi, juga buruk bagi mesin kendaraan.
"Sepatutnya kita sudah concern dengan masalah emisi gas buang pada octan dan cetane rendah," kata Jusri dalam keterangannya, Selasa (23/6).
Baca Juga: Konsumsi BBM dan LPG di Surabaya Raya meningkat memasuki PSBB transisi
Jusri mengatakan, bila kendaraan beralih ke BBM jenis oktan tinggi ini, secara otomatis komponen kendaraan akan berumur panjang. Kemudian, dari sisi tenaga atau power kendaraan lebih terjaga. Manfaat lain, jarak tempuh jadi kian jauh karena pembakaran mesin kendaraan lebih sempurna.
“Sudah saatnya masyarakat menggunakan BBM RON tinggi karena memiliki banyak kelebihan, mesin awet, tenaga kendaraan terjaga,” ujar Jusri.
Dia meyakini, dengan edukasi bagus yang dijalankan pemerintah, maka secara perlahan publik akan menyadari dampak positif menggunakan BBM RON tinggi. Adapun untuk kendaraan angkutan, ia yakin pemerintah akan memiliki kebijakan yang tepat.
Bahkan, ia menyarankan agar pemerintah juga tak ragu, untuk mulai sepenuhnya menyalurkan BBM RON tinggi. "Pemerintah sebenarnya hanya perlu melakukan stop produk BBM octan dan cetane rendah," kata dia.