Benarkah pakai BBM RON tinggi mesin lebih awet? Berikut kata pengamat otomotif

Rabu, 24 Juni 2020 | 08:27 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Benarkah pakai BBM RON tinggi mesin lebih awet? Berikut kata pengamat otomotif

ILUSTRASI. Konsumsi BBM Turun: Petugas mengisi bbm di SPBU Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (28/4). Pertamina memprediksi konsumsi BBM Bulan Ramadhan tahun ini akan berada di kisaran 110.034 kiloliter/hari atau turun 20 persen dibandingkan Ramadhan tahun lalu y


BBM RON rendah juga lebih boros dan berdampak negatif pada mesin.  Apalagi mayoritas negara di dunia sudah tidak ada yang menjual BBM Ron 88 seperti premium. 

Agar konsumsi BBM RON tinggi seperti bisa lebih tinggi, pemerintah disarankan mendorong masyarakat untuk beralih ke Pertamax series.

Selain itu, menyediakan bahan bakar dengan kualitas yang lebih baik dengan harga yang lebih murah. Misalnya RON 92 seharga RON 88 atau RON 90. 

Pemerintah, kata Mamit, bisa membuat standar bahan bakar yang lebih baik dan segera menerapkannya, misalnya Euro IV, demikian juga membuat kebijakan fuel economy untuk kendaraan bermotor yang progresif.

Selain berdampak negatif bagi mesin kendaraan bermotor, BBM RON rendah juga berakibat buruk terhadap lingkungan hidup dan kesehatan. Karena pembakaran tidak sempurna, maka BBM RON rendah akan menghasilkan emisi sangat tinggi.

Selain itu, juga akan menghasilkan karbon monoksida dan nitrogen dioksida yang juga tinggi.  Penggunaan BBM berkualitas akan mendorong penurunan emisi dan memperbaiki kualitas udara.

Bahan bakar berkualitas juga membuat sistem pembakaran mesin (engine combustion) lebih sempurna sehingga lebih irit BBM, mesin awet & mempermudah perawatan kendaraan. Kata Mamit,  beban negara untuk BBM berkurang karena dana kompensasi dialihkan ke sektor/pos lain yang lebih membutuhkan sehingga menjadi lebih tepat sasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru