TIPS & TRIK - Aplikasi kesehatan e-HAC (electronic Health Alert Card) diduga mengalami kebocoran data, sehingga mengakibatkan data-data pribadi penggunanya dapat terekspos.
Data pribadi tersebut antara lain nama lengkap, tanggal lahir, pekerjaan, foto pribadi, nomor induk kependudukan, nomor paspor, hasil tes Covid-19, identitas rumahsakit, alamat, dan nomor telepon.
ITSEC Asia, salah satu perusahaan penyedia layanan keamanan informasi di Asia Pasifik, menjelaskan, penting bagi seluruh pemilik dan pengembang aplikasi maupun website untuk memiliki standar tinggi keamanan data IT.
Hal itu untuk menutup celah keamanan yang dapat dieksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Baca Juga: Ini syarat terbang dengan Lion Air Group periode 19 - 25 Juli 2021
Presiden Direktur PT ITSEC Asia Andri Hutama Putra mengatakan, masyarakat terutama pengguna akun e-HAC perlu mengantisipasi potensi penyalahgunaan data pribadi mereka akibat dari kebocoran data ini.
“Akibat dari data pribadi yang tersebar, kita perlu waspada terhadap berbagai penyalahgunaan seperti penipuan melalui berbagai media seperti e-mail, SMS, WhatsApp dan telepon," kata Andri dikutip dari keterangan resmi ITSEC Asia.
"Penjualan data untuk kepentingan marketing yang menyebabkan ketidaknyamanan, dan berbagai penyalahgunaan data informasi untuk berbagai kepentingan yang beragam,” ujar dia.
Baca Juga: Prodia telah melayani lebih dari 630 ribu pemeriksaan covid-19 hingga bulan Juni 2021