WISATA -JAKARTA. Belakangan beredar gambar dan video viral nan cantik bertajuk negeri di atas awan. Berbagai media sosil ramai mem-viralkan keindahan dan keelokan negeri di atas awan ini. Adalah video dan foto atas hamparan awan putih nan indah yang begitu dekatnya dengan pengunjung yang berada atas ketinggian Gunung Luhur di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mampu menyedot pesona ribuan orang ke sana.
Ini pula yang menjadikan Kabupaten Lebak kini mempunyai destinasi wisata baru yang ramai dikunjungi ribuan orang. Terletak di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, desa tersebut masuk di dalam Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak itu. Desa itu kini viral lantaran menawarkan pesona berupa hamparan awah putih dapat dilihat dari atas gunung.
Meskipun ada di atas gunung, ketinggian Gunung Luhur sejatinya hanya 901 di atas laut (Mdpl). Alhasil, tak terlalu sulit untuk didaki atau didatangi bagi siapa saja yang ingin melihat negeri di atas awan. Apalagi, pemerintah daerah juga tengah memperbaiki jalan dan fasilitas umum di sana untuk memudahkan pengunjung datang.
Jika Anda juga tertarik ingin menikmati negeri di atas awan itu, sebaiknya sudah harus berada di lokasi antara pukul 05.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB. ”Lewat dari jam itu, pesona awan akan menghilang,” cerita Lia pasca berkunjung ke Gunung Luhur kepada kontan.co.id
Lantas dari mana nama negeri di atas awan itu muncul dan siapa yang menemukan? Di kutip dari kompas.co.id, salah satu pengelola Gunung Luhur Sukmadi mengatakan, negeri di atas awan pertama kali ditemukan oleh pekerja yang tengah memperbaiki jalan provinsi yang menghubungkan Lebak utara dan selatan pada Bulan September 2018. Dari mulut ke mulut ditambah viral media sosial menjadikan negeri di atas awan dikenal.
Adapun julukan negeri di atas awan berawal dari viral di media sosial. Pengunjung yang sudah ke sana menjuluki menjuluki Gunung Luhur sebagai negeri di atas awan. "Sekitar bulan September 2018, diikuti oleh warga sini yang juga penasaran, kemudian difoto lalu diunggah ke medsos, akhirnya viral," kata Sukmadi kepada Kompas.com, Minggu (15/9/2019).