EDUKASI - JAKARTA. Asesmen Nasional resmi menjadi pengganti Ujian Nasional alias UN. Asesmen Nasional nantinya tidak hanya menguji kemampuan siswa saja.
Bersumber dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Asesmen Nasional akan mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, serta hasil.
Ada pula aspek yang masuk dalam Asesmen Nasional di antaranya: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Kerja.
Kemendikbud melalui Instagram resminya (12/10/2020) memberikan keterangan mengenai AKM.
AKM terdiri dari asesmen literasi membaca dan numerasi. Tujuan dari AKM adalah menguji kemampuan siswa pada literasi dan numerasi.
Asesmen kemampuan literasi dirancang untuk menguji kemampuan literasi membaca siswa. Siswa akan diukur kemampuannya dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksi beragam jenis teks.
Asesmen kemampuan numerasi ditujukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam hal numerasi. Siswa akan diuji untuk melihat kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika.
Baca Juga: Pendaftaran program guru penggerak angkatan 2 segera dibuka, berikut syaratnya
Komponen dalam AKM
Ada pula komponen yang diujikan dalam Asesmen Kompetensi Minimum. Komponen tersebut ialah:
- Konten
Asesmen literasi membaca berdasaran konten akan menguji beragam teks berupa teks informasi dan teks fiksi. Untuk asesmen numerasi akan menguji bilangan, geometri dan pengukuran, data dan ketidakpastian, serta aljabar
- Proses kognitif
Dalam proses kognitif asesmen literasi membaca, siswa akan diukur kemampuan menemukan informasi, interpretasi dan integrasi teks, serta mengevaluasi dan refleksi isi dengan konteks di luar teks
Sedangkan asesmen numerasi bakal menguji pemahaman konsep, penerapan konsep, serta penalaran masalah non rutin
- Konteks
Baik asesmen literasi membaca dan numerasi akan menguji personal, sosial budaya, dan saintifik, pada komponen konteks.
Baca Juga: 3 Aspek ini yang jadi penilaian Asesmen Nasional pengganti UN 2021
Bentuk soal
Berbeda dengan UN, siswa akan mengerjakan 5 jenis soal. Soal-soal tersebut adalah:
- Pilihan ganda: Siswa hanya bisa memilih satu jawaban benar
- Pilihan ganda kompleks: Siswa bisa memilih lebih dari satu jawaban benar
- Menjodohkan: Menarik garis dari dari satu titik ke titik lain yang merupakan pasangan soal dan jawaban.
- Isian singkat: Siswa memberikan jawaban singkat yang merupakan jawaban pasti.
- Uraian: Siswa menjawab dengan uraian tentang jawaban soal.
Soal dibuat berbasis komputer dan bersifat adaptif. Dengan begitu, siswa akan mendapatkan soal sesuai dengan kemampuannya.
Jika dapat menjawab dengan benar, siswa akan mendapat soal yang lebih kompleks. Jika salah, siswa akan mendapat soal yang lebih sederhana.
Selanjutnya: Sering dituduh tidak bermanfaat, usus buntu ternyata memiliki fungsi, lo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News