Inovatif, startup Bobobox sasar bisnis hotel kapsul

Senin, 30 Juli 2018 | 17:39 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Inovatif, startup Bobobox sasar bisnis hotel kapsul


Sampai saat ini, Bobobox telah berkolaborasi dan bekerjasama dengan agen travel, penyewaan mobil dan tour guide. Sayang, Ahmad tidak bisa menyebut nama rekanan tersebut.

“Rencananya tahun ini, dan terdekat akan kolaborasi dengan restoran, tempat oleh-oleh, tempat hiburan atau rekreasi dan pusat perbelanjaan,” tuturnya.

Itulah yang membuat Bobobox tidak memiliki fasilitas restoran, arena olahraga, ataupun swimming pool. Jadi Bobobox dibentuk khusus sebagai tempat istirahat.

Hanya saja, ada area komunal untuk para traveller bertemu dengan traveller lain. Harga yang dibanderol untuk tamu menginap yaitu Rp 178.000 per malam sementara weekend harga yang dibanderol Rp 223.000 per malam.

Berbeda dengan pengelola dan operator hotel kapsul lain, Ahmad bilang Bobobox menawarkan franchise kepada mitra baru yang ingin membangun bisnis ini di daerah selain Bandung. Kesempatan dibuka bagi pelaku usaha yang memiliki ruko dan rela mengeluarkan biaya Rp 1,5 miliar sampai Rp 3 miliar.

“Dengan nilai investasi yang ditetapkan, mitra sudah brand Bobobox, fasilitas dan tahap pembangunan oleh tim selama tiga bulan. Makanya berbeda dengan hotel lain yang bangun sampai dua tahun. BEP sendiri dipatok 2,5 sampai 3 tahun” pungkas Ahmad lagi.

Bicara soal rencana ekspansi lewat franchise, Ahmad menuturkan bahwa daerah yang dituju yaitu Bali, Jogjakarta, Jakarta dan Tokyo. Dipilihnya Tokyo sebagai negara ekspansi, adalah karena salah satu venture capital asal Tokyo memberi pendanaan bagi Bobobox.

Tetapi Ahmad tidak menyebut rinci sumber pendanaan bisnisnya. Yang jelas, sumber pendanaan diperoleh dari Negara Tokyo, Jakarta dan Singapura. Dia menargetkan tahun ini hotel bisa mencapai okupansi 90%. “Dari launching 27 Juli lalu, sampai 29 Juli, tingkat okupansi hotel capai 100%,” beber Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru