Jasa cukur online menjadi solusi di tengah pandemi, ini cerita pelaku usahanya

Sabtu, 24 Oktober 2020 | 09:00 WIB   Reporter: Ratih Waseso
Jasa cukur online menjadi solusi di tengah pandemi, ini cerita pelaku usahanya


Baca Juga: Balada nestapa seniman rambut Garut yang terpangkas ganasnya Covid-19

"Memang belum terlalu ramai, tapi dengan digitalisasi di usaha barber sangat penting, agar memudahkan customer dalam mendapatkan informasi dan mempermudah mendapatkan pelayanan," kata Arfin.

Untuk protokol kesehatan, Arfin yang juga seorang dokter umum menyebut bahwa hal itu jadi prioritas di M-barber. Kapster di M-barber menggunakan face shield dan masker, sarung tangan, dan cape. Sterilisasi alat-alat potong rambut juga selalu dilakukan.

"Rencana ke depan, bila kapster kami sudah tidak mampu back up permintaan customer kami akan membuka pegawai berdasarkan kemitraan, lalu berkembang menjadi aplikasi mobile (bukan web lagi), harapan tersebar tentu tidak hanya melayani area Jogja, tapi se Indonesia," ungkapnya.

Jika belia dan juga Arfin juga memiliki usaha barbershop offline. Berbeda dengan Stevano Gerald pemilik usaha barber online Klipin Indonesia yang fokus pada layanan barber online saja.

Klipin Indonesia merupakan platform yang menyediakan pesan jasa barberhome dan resmi beroperasi pada Juni 2020.

Saat ini cara pemesanan jasa di Klipin Indonesia dijelaskan Stevano masih melalui WhatsApp. Namun, akhir tahun ini Stevano menargetkan alikasi Klipin Indonesia sudah dapat meluncur.

"Kaspter kita ada 6 orang dan masih mau nambah, tapi kita kapster dibagi per area di Bandung. Jadi tiap area ada 2-3 kapster. Kita ingin on demand saat customer mau booking kapster ada. Targetnya bisa 30 kapster tahun ini," jelas Stevano.

Meski edukasi akan platform jasa pesan barber di masyarakat masih jadi tantangan, tapi Stevano menyebut kini sudah mulai banyak pelanggan yang menggunakan Klipin. Dalam sehari satu kapster mampu melayani lima pesanan jasa potong rambut.

Untuk tarif jasa sendiri dibandrol Rp 35.000 sudah termasuk ongkos si kapster, dan ada paket ayah dan anak Rp 50.000. Klipin Indonesia disebut Stevano menyasar pelanggan dari segmen menengah ke bawah.

Sayangnya Stevano tidak merinci berapa omzet yang diperoleh saban bulan dari start up Klipin Indonesia tersebut. Ia hanya mengungkap rata-rata ada 50 pesanan setiap bulannya.

"Kan satu booking itu biasa ga cuma potong rambut satu orang bisa dua atau tiga orang. Ya kira-kira 50 bookingan jasa potong tiap bulan," jelas Stevano.

Sama seperti Belia dan Arfin, Stevano juga ingin mengembangkan Klipin Indonesia dengan konsep kemitraan seperti ojek online. Stevano ingin merangkul para babershop konvensional untuk bergabung dengan Klipin Indonesia.

Tak hanya itu Stevano juga menargetkan tahun depan dapat melebarkan sayap ke kota lain seperti Tasikmalaya, Jawa barat dan Yogyakarta.

"Protokol kesehatan jadi concern kita. Kapster kita kasih hand sanitizer dan disinfektan buat alat harus disemprot sebelum dan sesudah dipakai. Kapster pakai APD, face shield, sarung tangan, bahkan kep kain kita sekali pakai," jelas Stevano.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru