FERHAD Annas bukanlah orang baru di PT Monex Investindo Futures. Ia telah malang melintang di bisnis ini sejak tahun 2002. Ferhad dapat dikatakan sudah ikut berjasa mengembangkan perusahaan pialang berjangka ini. Ketika ia didaulat menjadi Direktur Utama PT Monex Investindo Futures pada tahun 2016, Ferhad menyatakan sanggup menjalani tugas berat itu.
Menjadi orang nomor satu di Monex Investindo tidaklah mudah. Sebagai nahkota utama, ia harus mampu menjaga nama baik perusahaan yang selama ini sudah dikenal khalayak banyak. Sejumlah pengakuan, khususnya dalam kesuksesan melakukan transaksi terbanyak, sudah diraih oleh Monex. Semua pencapaian ini berkat adanya kepercayaan masyarakat terhadap tim pengelola Monex.
Selain itu, Ferhad juga berhadapan dengan pihak yang melakukan penipuan atas nama perusahaan. Hal ini bisa menggerus kepercayaan kepada perusahaan bila tidak bisa ditangani dengan baik .Sejumlah tantangan tersebut membentang di hadapan Ferhad ketika ia ditunjuk menjadi orang nomor satu di perusahaan Monex Investindo tersebut.
Namun aneka tantangan yang muncul ini tidak terlalu mengagetkan bagi Ferhad. Pria kelahiran Jakarta, 2 Januari 1974 ini sudah berpengalaman dan mahir mengatasi persoalan tersebut. Sebelumnya, ia merupakan Direktur Compliance di Monex Investindo.
Selain itu, lulusan sarjana muda (D3) dari Jurusan Perbankan Universitas Borobudur ini sudah jatuh cinta dengan bursa berjangka sejak masih kuliah. Ketika masih kuliah, Ferhad sudah bekerja sebagai Staf Penyelesaian Transaksi Efek di PT Ravindo Securitama pada tahun 1993. Setahun kemudian ia pindah dan bekerja di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Ferhad mengaku memilih bekerja sambil kuliah karena merasa tidak mau menyia-nyiakan waktu. "Sebenarnya tidak ada izin dari orang tua. Kakak-kakak saya juga sekolah. Nah selama bekerja dan kuliah saya harus bisa memprioritaskan yang mana. Siang saya bekerja, malam saya kuliah," tutur Ferhad kepada KONTAN beberapa waktu lalu.