Manchester United Kalah dari Liverpool, Ten Hag: Saya Bukan Harry Potter

Senin, 02 September 2024 | 11:51 WIB Sumber: BBC
Manchester United Kalah dari Liverpool, Ten Hag: Saya Bukan Harry Potter

ILUSTRASI. Manajer Manchester United, Erik ten Hag, dengan tegas menyatakan bahwa ia bukanlah Harry Potter,


SEPAK BOLA - Manajer Manchester United, Erik ten Hag, dengan tegas menyatakan bahwa ia bukanlah Harry Potter, yang mampu menghadirkan keajaiban instan.

Pernyataan ini datang setelah kekalahan telak 0-3 di kandang dari Liverpool, sebuah hasil yang menambah tekanan pada awal musim yang sudah sulit bagi Setan Merah.

Dengan hanya meraih tiga poin dari tiga pertandingan pembuka Premier League, Manchester United kini berada di posisi ke-14 klasemen sementara, suatu situasi yang jauh dari harapan para penggemar dan pengurus klub.

Baca Juga: Hajar Manchester United 3-0, Salah: Betapa Mudahnya Pertandingan Itu Bagi Liverpool

Kekalahan dari Liverpool: Analisis dan Dampak

Dalam pertandingan melawan Liverpool, Manchester United sebenarnya sudah beruntung tidak mengalami kekalahan yang lebih memalukan seperti saat kekalahan 0-5 di Old Trafford pada tahun 2021.

Liverpool bahkan sempat mencetak gol yang kemudian dianulir sebelum Luis Díaz mencetak dua gol dalam rentang waktu tujuh menit di babak pertama. Mohamed Salah menambah penderitaan Manchester United dengan mencetak gol ketiga pada menit ke-54.

Kekalahan ini menjadi lebih pahit mengingat enam pemain dalam susunan pemain utama United adalah rekrutan Ten Hag, termasuk gelandang baru asal Uruguay, Manuel Ugarte, yang baru diperkenalkan kepada para penggemar sebelum pertandingan dimulai. Meskipun telah resmi didaftarkan, Ugarte belum bisa dimainkan dalam pertandingan tersebut.

Tantangan Pembentukan Tim dan Integrasi Pemain Baru

Erik ten Hag menegaskan bahwa tidak ada hasil instan dalam sepak bola, terutama dalam membangun tim baru. Untuk beberapa pemain, seperti Manuel Ugarte, pertandingan melawan Liverpool merupakan penampilan pertama mereka di musim ini.

Ten Hag menekankan bahwa Ugarte masih membutuhkan waktu untuk meningkatkan kebugarannya sebelum dapat sepenuhnya berkontribusi untuk tim. Menurut Ten Hag, proses integrasi ini akan memakan waktu beberapa minggu hingga sebulan.

Baca Juga: Mohamed Salah: Musim Terakhir Bersama Liverpool?

Joshua Zirkzee, penyerang asal Belanda, juga menjadi sorotan dalam pertandingan tersebut. Meski sering kali salah dalam memberikan umpan, Zirkzee justru mendapatkan peluang terbaik Manchester United, yang sayangnya tidak berhasil dimanfaatkan dengan baik, berkat penyelamatan gemilang dari kiper Liverpool, Alisson Becker.

Di lini belakang, Matthijs de Ligt terlihat kurang nyaman ketika berduet dengan Lisandro Martínez. Sementara itu, gelandang Inggris, Kobbie Mainoo, sering kali gagal menghentikan pergerakan Ryan Gravenberch, yang tampil cemerlang di lini tengah Liverpool.

Reaksi Ten Hag: Kritik dan Optimisme

Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Erik ten Hag terlibat dalam perdebatan dengan seorang jurnalis yang menyebutkan bahwa timnya telah melakukan kesalahan yang sama selama dua tahun terakhir.

Ten Hag, dengan tegas, menyatakan bahwa ia memiliki visi yang berbeda dan menekankan bahwa timnya tidak akan mampu memenangkan trofi dan mengalahkan lawan-lawan besar jika terus melakukan kesalahan yang sama.

Baca Juga: Pengeluaran Klub di Bursa Transfer Pemain Liga Inggris Menurun, Apa Sebabnya?

Meskipun enggan membicarakan hal-hal positif dalam kekalahan ini, Ten Hag tetap optimis bahwa di akhir musim, Manchester United akan memiliki peluang besar untuk meraih trofi. Ia menyadari bahwa timnya masih perlu banyak perbaikan, terutama dalam hal membangun tim yang solid dan kohesif.

Casemiro: Antara Kritik dan Keputusan Berani

Gelandang veteran asal Brasil, Casemiro, menjadi sorotan setelah dianggap bertanggung jawab atas dua gol pertama Liverpool. Pada gol pertama, ia kehilangan bola di daerah pertahanan sendiri setelah diambil oleh Ryan Gravenberch. Pada gol kedua, Casemiro dengan mudah disingkirkan oleh Luis Díaz dalam duel fisik.

Keputusan Ten Hag untuk menggantikan Casemiro dengan Toby Collyer, gelandang muda berusia 20 tahun, pada babak kedua merupakan langkah berani yang menunjukkan ketidakpuasan manajer terhadap penampilan Casemiro.

Ten Hag menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena United tertinggal 0-2 dan membutuhkan perubahan di lini tengah untuk mencoba membalikkan keadaan.

Baca Juga: Erik ten Hag: Manchester United Lebih Baik dari Liverpool Sejak Saya Datang

Rumor yang beredar di media sosial mengenai Casemiro yang meninggalkan stadion lebih awal segera dibantah oleh Ten Hag. Ia menegaskan bahwa Casemiro tetap berada di stadion dan bertemu dengan manajer serta rekan-rekannya di ruang ganti setelah pertandingan selesai.

Ten Hag juga menambahkan bahwa meskipun Casemiro telah memenangkan segalanya dalam kariernya, ia masih akan terus memberikan kontribusi penting bagi tim.

Harapan dan Tantangan di Sisa Musim

Kekalahan ini menjadi pelajaran penting bagi Manchester United di bawah asuhan Erik ten Hag. Meskipun hasil yang diraih jauh dari harapan, Ten Hag tetap percaya bahwa timnya sedang berada dalam proses pembentukan yang membutuhkan waktu dan kesabaran.

Baca Juga: Erling Haaland Catatkan Hat-trick ke-11 untuk Manchester City

Dengan potensi besar yang dimiliki oleh para pemain baru dan strategi yang diterapkan oleh manajer, United masih memiliki peluang besar untuk meraih kesuksesan di akhir musim.

Namun, tantangan besar menanti Ten Hag dalam menjaga kepercayaan diri tim, menyatukan para pemain baru, dan memperbaiki kelemahan yang masih terlihat jelas di beberapa lini. Kesabaran dan keyakinan akan menjadi kunci dalam perjalanan panjang Manchester United menuju pencapaian target mereka musim ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru