Mengetahui 3 rahasia kebahagiaan penduduk paling panjang umur di dunia

Senin, 09 Agustus 2021 | 14:21 WIB Sumber: Kompas.com
Mengetahui 3 rahasia kebahagiaan penduduk paling panjang umur di dunia

ILUSTRASI. Ilustrasi kesehatan bahagia gembira sehat segar matahari bebas dari stress sembuh


STYLE -  Hidup sehat dan panjang umur tak ditentukan oleh seberapa banyak jus segar atau suplemen mahal yang kita konsumsi. Ini lebih kepada gaya hidup yang kita jalani sepanjang usia dan lingkungan sekitar. 

Pada 2019, jurnalis sekaligus penulis Destination Wellness: Global Secrets for Better Living Wherever You Are, Annie Daly meninggalkan kehidupan yang sibuk di New York untuk bepergian dan mencari rahasia kebahagiaan dari berbagai belahan dunia. 

Ia pergi ke enam wilayah berbeda, termasuk Norwegia, Hawaii, dan Jepang. Kemudian, Daly mewawancarai lebih dari 100 penduduk lokal dan pakar tentang gaya hidup mereka. 

Berikut tiga rahasia kebahagiaan para penduduk paling panjang umur di dunia yang ia temukan: 

1. Banyak menghabiskan waktu di luar ruangan 

Annie mengingat salah seorang temannya dari Norwegia mengenalkan filosofi friluftsliv, yang artinya "kehidupan udara bebas". Penganut friluftsliv menggambarkannya sebagai perasaan mendasar seseorang untuk menghabiskan waktu di luar ruangan sebanyak mungkin. 

Baca Juga: Mudah dan murah, ini manfaat jalan kaki 30 menit untuk kesehatan

Tak peduli fakta bahwa Norwegia cukup sering diguyur hujan sepanjang tahun atau matahari tidak terbit selama tiga bulan di wilayah tertentu, orang-orang Norwegia selalu berusaha untuk berada di luar ruangan.

Untuk diketahui, penduduk Norwegia termasuk orang-orang dengan harapan hidup tertinggi di dunia. Bagi mereka, banyak menghabiskan waktu di luar ruangan membantu meningkatkan suasana hati, kesehatan mental, dan kesejahteraan emosional. 

Ia kemudian membandingkan dengan penduduk di negara asalnya. Orang-orang di Amerika Serikat rata-rata tidak menghabiskan cukup waktu di luar. 

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan, mereka rata-rata menghabiskan sekitar 90 persen waktunya di dalam ruangan, di mana konsentrasi beberapa polutan seringkali mencapai dua hingga lima kali lebih tinggi daripada di luar ruangan pada umumnya. Itu tidak terlalu baik untuk kesehatan kita. 

Di Norwegia, untuk mendapatkan efek penyembuhan dari friluftsliv, kita tak perlu sampai melakukan perjalanan berkemah atau mendaki yang hebat. 

Baca Juga: 5 Nasihat Jeff Bezos buat yang ingin mulai berbisnis, mari simak agar bisnis sukses

Kita bisa mendapatkan efeknya bahkan hanya dengan berjalan kaki di sekitar rumah untuk membeli bahan makanan alih-alih naik mobil atau memakai jasa antar.  Cara lainnya adalah memilih piknik di taman daripada makan di dalam ruangan atau lari di taman daripada di atas treadmill. 

Banyak penduduk setempat bahkan meninggalkan bayi mereka di luar dengan kereta bayi selama waktu tidur siang sehingga mereka terbiasa dengan gaya hidup di luar ruangan sejak usia dini. 

2. Punya ritual 

Banyak dari kita yang lebih menyukai segala sesuatu yang praktis, termasuk dalam hal makanan dan minuman.  Padahal, salah satu cara untuk menguatkan fokus dan hadir di masa kini adalah melupakan diri sendiri dengan sesekali terlibat dalam aktivitas yang rumit.

Bukan hasilnya, tapi fokuslah pada prosesnya. 

Harapan hidup penduduk Jepang rata-rata mencapai 85 tahun. Di sana, para ahli teh mempraktikannya dengan upacara minum teh, ritual menyiapkan dan menyajikan teh. 

Selama proses tersebut, fokus mereka begitu dalam sehingga mereka tidak memikirkan hal lain. Menurut profesor filsafat dari Temple University, Shigenori Nagatomo, proses tersebut merangkul konsep Buddhis tentang waktu. 

Baca Juga: Layak jadi panutan, ini 6 sifat dan kebiasaan miliarder dunia

"Banyak orang sering melamun, berpikir bahwa ada sesuatu yang lebih baik di tempat lain selain di mana mereka berada," katanya. 

"Tapi ada realitas pamungkas yang terbentang tepat di depan mata kita, sepanjang waktu, jadi kita perlu melibatkan diri sepenuhnya dalam hal itu." 

Masuk akal, bukan? 

Jika semuanya tidak kekal dan waktu berlalu dengan cepat, bukankah seharusnya kita semua mengejar momen-momen yang begitu indah dan unik itu? Sehingga, kita dapat melupakan diri kita dan mengeluarkan diri kita dari pikiran kita sendiri. 

3. Mencari tahu kisah leluhurnya 

Di Amerika, Hawaii menempati posisi teratas untuk negara bagian dengan rata-rata harapan hidup tertinggi.  Greg Solatario, penduduk asli Hawaii yang tinggal di tanah yang sama tempat ia dibesarkan, mengatakan bahwa untuk menjalani kehidupan yang sehat dan bahagia, kita harus mengetahui kisah diri kita. 

"Saya berasal dari tanah ini. Keluarga saya berasal dari tanah ini," kata Greg sambil menunjuk ke hutan hujan tropis di sekitarnya. 

Baca Juga: 6 Sifat dan kebiasaan para miliarder dunia yang patut dicontoh

"Saya percaya dengan cara yang sangat dalam bahwa mengetahui dari mana saya berasal membantu saya tetap membumi dan terhubung setiap hari." 

Sebagai Solatario generasi ke-50, Greg adalah bagian dari keluarga kuno terakhir yang masih tinggal di Lembah Halawa, sebidang tanah bersejarah di Molokai, tempat orang Hawaii menetap sejak tahun 650 M. 

"Ada ungkapan Hawaii, nana i ke kumu, yang berarti "lihat ke sumbernya", atau "lihat ke gurunya". Maksudnya adalah nenek moyang adalah pemandu kita," ujar dia. 

Ketika tahu dari mana kita berasal, kita akan lebih mampu mengenal diri sendiri. Mengenal diri sendiri dan mengetahui kisah leluhur kita adalah salah satu cara terbaik untuk hidup bahagia. 

Baca Juga: ​4 Alasan pentingnya sarapan bagi tubuh

Jadi, kita bisa menanyakan kepada orangtua, kakek-nenek atau tetangga yang lebih tua tentang kehidupan mereka sebelum kita lahir. 

Cobalah tanyakan, apa saja tradisi atau tips yang menurut mereka harus diwariskan kepada generasi mendatang. Ini bukan tentang memahami garis keturunan leluhur semata. 

Ini adalah cara mengetahui kisah kita dengan meluangkan waktu untuk terhubung dengan para tetua yang membantu membuat jalan kita tampak lebih jelas. 

Proses mendengarkan dan menyampaikan cerita juga akan memberi makna lebih bagi hidup kita.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Kunci Kebahagiaan Para Penduduk Paling Panjang Umur di Dunia"

Editor : Nabilla Tashandra

Selanjutnya: Studi baru: Konsumsi kopi dan sayur turunkan risiko terinfeksi virus corona

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli
Terbaru