Menuju Bali Baru, Danau Toba terus bersolek

Sabtu, 24 Agustus 2019 | 05:00 WIB   Reporter: Agustinus Respati, Ratih Waseso, SS. Kurniawan
Menuju Bali Baru, Danau Toba terus bersolek


Harus holistis

Betul, bicara pariwisata Danau Toba, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan menyatakan, harus holistis, integral, dan komprehensif. Soalnya, “Kondisi semua kabupaten yang mengelilingi Danau Toba sama. Budaya juga wilayahnya sama-sama terdiri dari perbukitan dan pantai,” jelasnya kepada KONTAN di Tarutung, Ibu Kota Tapanuli Utara.

Sehingga, untuk memajukan pariwisata Danau Toba, jelas enggak cukup hanya mengembangkan bekas kaldera tersebut. Namun, harus memikirkan juga daerah-daerah penunjangnya, seperti Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir.

Apalagi, ketiga kabupaten ini punya banyak atraksi berupa objek-objek wisata unggulan. Contoh, Tapanuli Utara memiliki Salib Kasih yang populer sebagai destinasi wisata rohani. Lalu, ada Permandian Air Soda Parbubu yang rasa airnya seperti soda. “Cuma ada dua di dunia, satu lagi di Venezuela,” ujar Nikson.

Baca Juga: Taman bunga nusantara menuju destinasi wisata baru Humbang Hasundutan

Guna mendukung Danau Toba sebagai Destinasi Wisata Super Prioritas, Kabupaten Humbang Hasundutan menyiapkan atraksi wisata baru. Wujudnya, berupa taman bunga nusantara yang ada di puncak bukit, dengan latar Danau Toba.

Menurut Hotman Hutasoit, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Humbang Hasundutan, lokasi taman bunga itu terletak di Desa Parsingguran II, Kecamatan Pollung. "Akan berdiri di atas lahan seluas 200 hektare," imbuh Hutasoit.

Yang terang, pengembangan atraksi di Danau Toba juga mengacu pada standar kualifikasi sertifikasi UNESCO Global Geopark (UGG). “Saat ini sedang diproses, ditargetkan tahun ini akan tersertifikasi," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Baca Juga: Meneropong kawasan Danau Toba nan elok dari Huta Ginjang

Masih dari segi atraksi khususnya budaya, Rapindin menegaskan, kawasan Danau Toba sangat mumpuni lantaran orisinalitas kebudayaan Batak yang masih terjaga. “Wisatawan asing sangat senang menikmati atraksi budaya kami,” kata dia.

Ambil contoh, Samosir punya Festival Gondang Naposo yang tahun ini berlangsung pada 31 Mei dan 1 Juni lalu. "Ini merupakan ajang mencari jodoh," ungkap Rapidin.

Di Tapanuli Utara ada Upacara Mangalahat Horbo, persisnya di daerah Muara. Tradisi adat nan sakral ini biasanya mengorbankan seekor kerbau yang memiliki empat pursor dengan julukan Horbo Bius.

Hanya itu tadi, Nikson menegaskan, butuh waktu untuk menyedot turis asing, paling cepat lima tahun. Jadi, "Kami masih andalkan wisatawan domestik dulu," ujarnya.

Tetap menuju Bali Baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan
Terbaru