Ngopi di kalangan milenial: Di antara tren, kemudahan dan cashback

Selasa, 12 November 2019 | 20:06 WIB   Reporter: Ferrika Sari
Ngopi di kalangan milenial: Di antara tren, kemudahan dan cashback

ILUSTRASI. Konsumen menikmati kopi di gerai Starbucks di Jakart. REUTERS/Agoes Rudianto NO RESALES. NO ARCHIVES


Terlebih, platform pembayaran elektronik gencar menawarkan berbagai promo menarik untuk menggaet konsumen mau berbelanja. Sekarang promo yang ditawarkan bervariatif. Ada promo dalam bentuk voucher, poin (untuk ditukar atau dibelanjakan lagi), pengembalian uang secara virtual. Jadi, kamu bisa jajan kopi di kafe dengan harga lebih hemat tanpa bikin dompet kering.

Maka tak mengherankan, berbagai kemudahan itu membuat konsumsi kopi di Indonesia meningkatkan signifikan. Selama periode Januari – September 2019, pemesanan kopi di di layanan GoFood meningkat hingga empat kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun 2018.

VP Corporate Affairs Food Ecosystem Gojek Rosel Lavina menjelaskan bahwa kenaikan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan pedagang daring (merchant) kopi baru hingga 2,3 kali lipat lebih banyak dari tahun lalu. Hingga saat ini, ada lebih dari 8.600 merchant di aplikasi GoFood dengan lebih dari 380.000 pilihan menu kopi.

Baca Juga: Menyeruput lagi peluang fulus dari kedai kopi Wolu

“Di sini kami melihat bahwa kopi masih menjadi pilihan favorit para pelanggan GoFood dan masih menjadi bisnis yang menjanjikan bagi penggiat bisnis kuliner nasional,” kata Rosel.

Biasanya, pengguna GoFood lebih banyak memesan kopi pada siang dan malam hari. Untuk siang hari pukul 12.00 WIB- 14.00 WIB, kopi menjadi teman makan siang atau selingan setelah makan. Sedangkan malam hari pukul 18.00 WIB – 20.00 WIB untuk menemani makan malam.

Tak mau kalah, OVO juga melirik potensi kopi. Alat pembayaran digital milik Lippo Group ini gila-gilaan memberikan cashback maupun voucher untuk menarik hati pelanggan. Salah satunya, memberikan double cashback sebesar 30%+30% untuk transaksi pertama di semua mitra dagang OVO.

OVO bahkan menggandeng ribuan kedai kopi yang berada di pusat perbelanjaan maupun gerai-gerai kecil serta melibatkan mereka pada program OVO PayDay. Nama-nama kedai kopi yang menjadi mitra OVO, seperti Kopi Kenangan, Fore Coffee, Maxx Coffee Otten Coffee, Filosofi Kopi, dan Koultoura Coffee.

“Tujuannya untuk menghadirkan pembayaran digital yang lebih mudah dan nyaman. ke depan, kami akan terus menjalin kerja sama dengan berbagai merchant favorit yang memudahkan pengguna setia kami dalam bertransaksi,” ungkap Director of Enterprise Payments OVO Harianto.

Baca Juga: BI: Diaspora Indonesia jadi pasar UMKM masuk pasar mancanegara

Dengan jaringan mitra yang luas, potensi transaksi OVO kian menggemuk. Sampai hari ini, transaksi OVO bisa diakses ke 115 juta perangkat merchant yang tersebar di 354 kota di Indonesia. Dari jumlah tersebut, transaksi terbesar dari aplikasi pembayaran tersebut adalah transaksi transportasi online, transaksi ritel dan menyusul pembayaran di e-commerce.

Dengan begitu, teknologi telah membantu peningkatan bisnis kedai kopi, transaksi elektronik serta memudahkan orang-orang bertransaksi. Memahami hal ini, tidak heran jika industri kopi beralih ke teknologi untuk bisa bertahan dan berkembang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru