Perkenalkan bido, kelapa berpohon pendek asli Pulau Morotai

Minggu, 08 September 2019 | 12:14 WIB   Reporter: Ridwan Nanda Mulyana
Perkenalkan bido, kelapa berpohon pendek asli Pulau Morotai

Kelapa Bido di Morotai


JEP MOROTAI - MOROTAI. Tak hanya punya "surga" bahari serta kisah sejarah Perang Dunia II dan pembebasan Papua, Morotai juga memiliki harta berupa potensi agrowisata. Satu diantaranya kelapa bido, varietas kelapa asli Morotai.

Jika Anda mengunjungi pulau di tepi Samudera Pasifik ini, sempatkan mampir ke Desa Bido di Morotai Timur. Dari Desa Bido konon kelapa bido berasal. Saat ini pun, pohon kelapa bido masih terkonsentrasi di desa tersebut.

Dengan moda roda empat via perjalanan darat, para pelancong bisa sekalian jalan mengunjungi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT), lalu menyusuri wisata pantai di Pantai Batu Lobang, Pantai Nunuhu, hingga Tanjung Gorango.

Dari pusat kota Morotai di Daruba, diperlukan waktu sekitar satu jam untuk sampai ke Desa Bido. Tim KONTAN Jelajah Ekonomi Pariwisata menggelar telusur itu pada 4 September 2019.

Di Desa Bido, pohon kelapa bido terlihat sebagai tanaman rumahan yang tertata di halaman. Ukuran pohonnya memang pendek, meski buahnya tak kalah besar dengan ukuran jenis kelapa pada umumnya.

Menurut Anton Barmula, salah satu pembudi daya kelapa bido di Desa Bido, ada sekitar 2.000 pohon yang tumbuh di desanya. Kebanyakan, kata Anton, di tanam di halaman rumah warga.

"Kelapa ini menurut cerita-cerita orang tua, di dapat dari laut yang hanyut. Lalu diangkat, dan ditanam di desa ini," tutur Anton.

Ia menyebut, pohon ini lebih cocok ditanam di tanah Morotai, khususnya di Desa Beda. "(Ditanam) di tempat lain bisa. Tapi lebih cocok di sini, karena pasir putih, yang lain kan pasir hitam," kata dia.

Anton mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai sejatinya telah mengeluarkan larangan untuk mengedarkan bibit kelapa bido di luar Morotai, dengan maksud untuk memprioritaskan pengembangan kelapa khas itu di daerah setempat.

"Kalau ada wisatawan yang ingin bawa bibit, di Daruba (pusat kota Morotai) suka diperiksa. Tapi memang sulit, banyak yang lolos," kata Anton.

Ia bilang, buah dan bibit kelapa bido cukup diminati, terutama oleh warga Morotai di luar Desa Bido. Satu tunas kelapa bido biasanya dihargai Rp 50.000, sedangkan harga buah kelapa mudanya berkisar di angka Rp 20.000.

Editor: Khomarul Hidayat
Terbaru