Remaja SMA di Florida ditangkap akibat meretas sistem sekolah online

Senin, 07 September 2020 | 10:09 WIB Sumber: PCMag
Remaja SMA di Florida ditangkap akibat meretas sistem sekolah online

ILUSTRASI. ILUSTRASI; Remaja SMA di Florida ditangkap akibat meretas sistem sekolah online


KEJAHATAN SIBER - MIAMI. Seorang remaja SMA berusia 16 tahun ditangkap akibat meretas sistem sekolah di wilayah Miami-Dade, Florida, Amerika Serikat.

Di tengah pandemi Covid-19, seperti yang kita ketahui kebanyakan sekolah melakukan kegiatan secara daring. Mereka memanfaatkan layanan yang tersedia secara umum, seperti Google Meet, Zoom hingga sistem dari sekolahnya sendiri.

Dengan begitu siswa masih bisa mengikuti pelajaran meskipun berada dirumah. Sayangnya tidak semua siswa mengikuti kegiatan sekolah daring.

Mirisnya lagi, ada siswa yang justru melakukan serangan siber dengan meretas sistem sekolah yang digunakan untuk kegiatan daring.

Mengutip dari situs PCMag.com, remaja SMA berusia 16 tahun diduga meretas situs yang digunakan untuk pembelajaran online di sekolahnya.

Baca Juga: Konfirmasi Twitter: Akun situs web pribadi PM India Modi diretas

Siswa yang tidak diketahui namanya ini bersekolah di South Miami Senior High School. Penyerangan yang dilakukan oleh siswa tersebut dikategorikan sebagai DDoS (Distributed Denial of Service).

Cara kerja DDos

Sebagai tambahan informasi, DDoS adalah sebuah serangan siber yang dapat mematikan sebuah situs. Cara kerjanya yakni dengan meningkatkan traffic secara drastis sehingga menyebabkan server tidak bisa menampung. Alhasil saking banyaknya traffic tersebut sistem akan mati alias offline.

Nah, remaja tersebut pada akhirnya membuat situs yang digunakan untuk pembelajaran online mati dan tidak bisa diakses. 

Pihak Kepolisian setempat bekerja sama dengan FBI dan pihak terkait lainnya akhirnya menangkap remaja tersebut. Perihal yang dilakukan remaja tersebut telah melanggar peraturan yang berlaku dan dianggap melakukan tindak kejahatan.

Baca Juga: Akibat kasus peretasan, AS menuntut mantan kepala keamanan Uber

"Kami yakin, bahwa berdasarkan penyelidikan masih ada penyerang lain di luar sana", ujar Edwin Lopez Kepala Kepolisian.

"Serangan dunia maya adalah kejahatan serius, dan memiliki dampak negatif yang luas. Pesan kami kepada siapa pun yang berpikir untuk melakukan tindakan kriminal ini harap berpikir dua kali. Sebab kami akan menemukan Anda", tambahnya dalam siaran pers.

Kejahatan siber memang kerap kali dianggap biasa saja. Padahal saat ini hampir semuanya berpindah secara online.

Baca Juga: Sempat down gara-gara diserang hacker, Garmin berusaha pulihkan sistemnya kembali

Tentu saja jika ada serangan seperti DDoS atau serangan lain yang lebih berbahaya sangat merugikan. Bahkan data pribadi Anda bisa saja dicuri oleh oknum yang bertindak jahat.

Oleh karena itu kenali beberapa tindak kejahatan di internet yang mungkin bisa Anda temui. Sekali lagi, hati-hati ya guys saat membuka internet.

Selanjutnya: Waspada! Ini 5 ancaman internet yang bisa merusak hingga mencuri data

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Arif Budianto

Terbaru