TikTok masih jadi tren media sosial utama di tahun depan

Minggu, 24 Oktober 2021 | 15:22 WIB   Reporter: Yudho Winarto
TikTok masih jadi tren media sosial utama di tahun depan

ILUSTRASI. Aplikasi media sosialFacebook, TikTok, Twitter, YouTube and Instagram


Sementara, Susanne Ronqvist Ahmadi, VP of International Marketing HubSpot menambahkan, gejolak peristiwa dalam 18 bulan terakhir telah menciptakan ketidakpastian yang meluas bagi para pemasar di seluruh industri.

“Walaupun kita mulai melihat ada tanda perbaikan dengan beberapa merek besar menunjukkan pemulihan dari dampak pandemi, mengetahui tren untuk menentukan tahun mendatang adalah salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan oleh para pemimpin pemasaran untuk menghadapi ketidakpastian yang sedang berlangsung dan menyiapkan kesuksesan tim di tahun 2022,” jelasnya.

Baca Juga: Mudah download video TikTok tanpa watermark dan tanpa aplikasi pakai 3 cara ini

Berikut analisa dari beberapa pakar regional:

Popularitas Tiktok terus menanjak secara global, termasuk di Indonesia. Didukung oleh sistem personalisasi konten canggih, TikTok dapat membantu merek meraih eksposur, terhubung dan berinteraksi dengan audiens yang berkualitas.

Cassandra Tan, Head of Insights & Analytics Universal Music Group, Southeast Asia & Korea menjelaskan bahwa TikTok mengakibatkan terjadi perubahan dari menikmati ke kreasi. Tidak ada “formula” dalam membuat posting¬¬-an “yang tepat”.

Sebagai platform yang mengedepankan keberagaman, TikTok mendorong penggunanya untuk menampilkan citra mereka sendiri tanpa berpikir terlalu banyak tentang memenuhi standar tertentu. Siapa pun bisa menjadi kreator atau trendsetter.

“Dengan demokratisasi ini, konten menjadi lebih hiperlokal dan berkembang menjadi ‘receh’, seperti kata orang Indonesia, yakni konten yang lucu dan ringan,” ujar Cassandra.

Baca Juga: Facebook tolak tuduhan monopoli

Laporan ini juga menyoroti pentingnya inklusivitas merek. Perusahaan tidak dapat lagi menciptakan produk maupun layanan mereka, lalu tidak terlibat pada topik yang penting bagi audiens mereka.

 “Tanggung jawab. Platform akan mengakui dan menangani masalah seputar konten dan kasus di tengah pengetatan regulasi. Merek perlu meninggalkan 'target pemasaran' untuk menunjukkan bahwa mereka dapat melakukan hal yang benar dan bertanggung jawab dengan pengguna dan karyawan mereka,” kata Samit Malkani, Head of Brand & Creative Marketing, SEA & India, Google.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru