City kecewa dengan keputusan UEFA tapi tidak terkejut dengan keputusan itu.
“Pada bulan Desember 2018, Ketua Penyelidik UEFA di depan umum meninjau hasil dan sanksi yang dia maksudkan untuk dikirim ke Manchester City, sebelum penyelidikan dimulai," sebut City.
Menurut City, proses UEFA berikutnya yang cacat dan bocor berarti bahwa ada sedikit keraguan dalam hasil yang akan mereka berikan. "Klub telah secara resmi mengadu ke badan disiplin UEFA".
Baca Juga: Bagaimana nasib Liga Inggris pasca Brexit?
City saat ini berada di urutan kedua di Liga Premier dan tengah bersiap menghadapi Real Madrid di babak 16 besar Liga Champions musim ini.
UEFA telah membuka penyelidikan ke City pada Maret 2019 setelah publikasi media Jerman Der Spiegel menuduh bahwa pemilik klub Abu Dhabi telah menggelembungkan perjanjian sponsor untuk memenuhi persyaratan FFP.
The Abu Dhabi United Group, kendaraan investasi yang dimiliki Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan sang pemilik mayoritas City Football Group, dengan kepemilikan sekitar 77%.
Selain City, City Football Group juga memiliki atau memiliki sebagian saham New York City FC, Melbourne City FC, Yokohama F. Marinos di Jepang, Club Atletico Torque di Uruguay, Girona FC di Spanyol dan Sichuan Jiuniu FC di China.
Baca Juga: Satgas Antimafia Bola Jilid III sudah mulai aktif bekerja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News