Asal nama Jakarta, dari Sunda Kelapa hingga Batavia

Sabtu, 17 Oktober 2020 | 13:50 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Asal nama Jakarta, dari Sunda Kelapa hingga Batavia


Penggunaan nama Jakarta 

Lukisan di dalam Museum Fatahillah. Fatahillah memiliki peran dalam pergantian nama Jakarta

Berdasarkan catatan sejarah, nama Batavia paling lama dikenakan, hingga tiga abad lebih. Setidaknya, bermula pada 1619, atau sumber lain mengatakan tahun 1621 hingga 1942.

Kemudian, sejalan dengan kebijakan de-Nederlandisasi oleh Pemerintah Jepang, nama kota sengaja diganti dengan bahasa Indonesia atau Jepang. Pada 1942 nama Batavia berubah menjadi Djakarta sebagai akronim Djajakarta.  

Menurut Lasmijah Hardi dalam bukunya Jakartaku, Jakartamu, Jakarta Kita (1987), pergantian nama itu bertepatan dengan perayaan Hari Perang Asia Timur Raya pada 8 Desember 1942. Nama lengkap Jakarta ialah Jakarta Tokubetsu Shi.

Setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia ke-2 dan Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, nama Jakarta tetap lazim dipakai orang Indonesia dengan meninggalkan nama Jepang-nya.

Baca Juga: Kisah menarik Starbucks, dari kedai kopi biasa hingga miliki ribuan franchise

Memasuki zaman Indonesia merdeka, Menteri Penerangan Republik Indonesia Serikat saat itu Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu menegaskan, sejak 30 Desember 1949 tak ada lagi sebutan Batavia bagi kota ini. Sejak saat itu, nama Ibu Kota Republik Indonesia adalah Jakarta.

Pemberian nama Jakarta ini kembali dikukuhkan pada 22 Juni 1956 oleh Wali Kota Jakarta Sudiro (1953-1960). Saat itu, sebelum 1959, posisi Jakarta masih merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat. 

Kemudian, pada 1959, status Jakarta mengalami perubahan dari sebuah kota praja di bawah wali kota ditingkatkan menjadi Daerah Tingkat Satu yang dipimpin oleh gubernur. Gubernur pertama ialah Soemarno Sosroatmodjo.

Pada 1961, status Jakarta diubah kembali, dari Daerah Tingkat Satu menjadi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI).

Sedangkan penetapan tanggal 22 Juni itu sengaja didasarkan pada momen peristiwa kemenangan Fatahillah mengusir Portugis dari Sunda Kelapa pada 22 Juni 1527. Dan hingga kini, setiap tanggal 22 Juni diperingati sebagai HUT Jakarta.

Selanjutnya: Sejarah penemuan kopi hingga jadi minuman favorit banyak orang

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru