3. Deteksi hepatitis B
Hepatitis B termasuk penyakit berbahaya karena akan menyebabkan cacat fisik hingga kematian pada bayi yang dilahirkan. Adanya tes deteksi hepatitis B akan membuat pasangan calon pengantin akan terhindar dari kemungkinan transmisi hepatitis B melalui hubungan seksual.
4. Tes TORCH
TORCH adalah jenis penyakit yang ditimbulkan Toxoplasma, Rubella, dan Herpes. Penularan TORCH bisa melalui konsumsi makanan mentah hingga kontak dengan kotoran hewan peliharaan. Tes ini dilakukan untuk menghindari keguguran dan kelahiran prematur.
Baca Juga: Ingin hindari perceraian, bicarakan 4 hal ini
5. Pemeriksaan HIV/AIDS
Pemeriksaan HIV/AIDS bersifat wajib karena sudah tercantum dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan. Hal ini untuk menghindari penularan penyakit tersebut pada calon pengantin dan juga calon bayi.
6. Tes gula darah
Tes gula darah juga harus dilakukan untuk mengantisipasi komplikasi dari penyakit diabetes. Selain itu, pada wanita hamil tes ini juga biasanya dilakukan lantaran kondisi hormon yang kurang stabil.
7. Tes urin
Terakhir, calon pasangan pengantin juga disarankan untuk mengambil tes urin lengkap. Hal ini untuk mengetahui penyakit sistematik atau metabolik. Penilaiannya didasarkan pada warna, bau, hingga jumlah urin yang dikeluarkan.
Selanjutnya: Disfungsi seksual bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News