EDUKASI - JAKARTA. Beberapa hari terakhir, publik heboh dengan kasus pelecehan seksual Gilang Bungkus. Pelecehan di dunia maya ini terbongkar setelah salah satu korban membagikan kronologi pelecehan Gilang bungkus.
Dari posting itu terungkap, bagaimana Gilang bungkus melakukan tindakan pelecehan seksual. Korban dari pelecehan di dunia maya ini berharap, dengan membagikan pengalamnya, tidak akan ada korban lain dari Gilang bungkus.
Informasi saja, Gilang, mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Surabaya, dituding sebagai pelakunya. Kasus ini menarik perhatian karena Gilang dinilai memiliki fetish membungkus orang lain dengan kain jarik atau kain batik. Itulah kenapa sosoknya disebut sebagai Gilang Bungkus.
Sebenarnya, pelecehan di dunia maya sudah sering terjadi. Banyak masyarakat yang sering menjadi korban, tetapi bingung bagaimana menanggapinya.
Baca Juga: Memalukan, BBC akan filmkan kejahatan seksual terbesar oleh seorang warga Indonesia
Karena terjadi di media sosial, menyebabkan pelecehan di dunia maya cukup sulit dilaporkan. Ini membuat resah banyak orang, terutama orangtua yang memiliki anak remaja.
Tapi, bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan untuk menghadapi pelecehan di dunia maya. Korban pelecehan di dunia maya ini bukan lagi hanya wanita. Banyak juga laki-laki yang menjadi korban pelecehan.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Berikut beberapa cara menghadapi pelecehan di dunia maya:
- Bijak dalam memasang atau menyebarkan data diri
Pelecehan di dunia maya biasa terjadi karena data diri pengguna terlalu diumbar. Banyak akun yang memasang secara gamblang nomor ponsel pribadi hingga alamat rumah. Hal ini bisa memudahkan pelaku untuk "meneror" para korban.
Baca Juga: Asyik gowes, pesepeda wanita ini jadi korban pelecehan seksual di Semarang
Banyak juga pengguna media sosial, terutama remaja, yang mengunggah informasi pribadi. Tindakan ini memicu pelaku pelecehan menggunakan data tersebut untuk kepentingan seksual mereka.
Pilah informasi apa yang bisa di-posting dan yang tidak. Gunakan foto atau caption yang wajar untuk meminimalisir pelecehan di dunia maya.