JEP DANAU TOBA - Pelesiran ke kawasan Danau Toba jelas enggak lengkap kalau tidak berburu kuliner khas setempat. Apalagi, banyak makanan khas Batak yang halal, lo.
Sebut saja, ikan arsik atawa bumbu kuning, ikan natinombur alias ikan panggang dengan sambal tombur, dan ayam napinadar atau ayam panggang berbalur bumbu. Lalu, ada ikan naniura, yang kerap disebut sashimi ala Batak.
Banyak kedai dan restoran di kawasan Danau Toba yang menawarkan masakan ini. Yang bikin khas, semua masakan menggunakan andaliman yang beken dengan julukan merica Batak. “Ini asli endemik Humbang Hasundutan,” ujar Hotman P. Hutasoit, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Humbang Hasundutan.
Cuma, tak banyak yang menjajakan naniura, terutama di Pulau Samosir. Kata warga sekitar, kalau bisa menyantap makanan yang menggunakan daging ikan mas mentah di pulau vulkanik tersebut, maka Anda terberkati. Salah satu rumahmakan yang menjual naniura adalah Sekapur Sirih Restaurant.
Baca Juga: Kecantikan Danau Toba memikat hati wisatawan milenial
Rendang kuda
Ada pula sajian khas lagi unik lainnya di kawasan yang menjadi destinasi wisata super prioritas ini. Yakni, rendang daging kuda. Ya, daging kuda.
Makanan ini hanya ada di Kabupaten Humbang Hasundutan. Dan, Rumahmakan (RM) Pribumi, yang berdiri sejak 45 tahun lalu, adalah yang pertama menawarkan rendang daging kuda.
Lantaran kawasan Danau Toba juga terkenal sebagai penghasil kopi Arabika, jangan lewatkan untuk menikmati secangkir bahkan bercangkir-cangkir kopi varietas Sigararutang. Salah satunya, Piltik Coffee yang berlokasi di Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara.
Yuk, kita kemon.