CLOSE [X]

Nadiem Makarim masih punya saham Gojek, ini nilai total kekayaannya

Sabtu, 02 Mei 2020 | 17:26 WIB   Reporter: Sandy Baskoro
Nadiem Makarim masih punya saham Gojek, ini nilai total kekayaannya

ILUSTRASI. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan Program dan Kebijakan Pendidikan Tinggi bertajuk Merdeka Belajar: Kampus Belajar di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/1/2020). Program dan kebijakan tersebut terdiri atas


TOKOH - JAKARTA. Investor baru terus berdatangan mengguyur modal ke Gojek. Sejak akhir tahun lalu hingga April tahun ini, sebanyak tujuh investor menginjeksi modal PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, badan hukum Gojek, dengan membeli saham Seri P.

Mengacu data Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM, per 23 April 2020 setidaknya ada 107 entitas yang menguasai saham Gojek. Para pemodal itu antara lain Google Asia Pacific, Hera Capital, KKR Go Investments, Sequoia Capital, Tencent Mobility Limited, Mitsubishi Corporation, Rakuten Capital, PT Astra International Tbk hingga Grup Blue Bird.

Baca Juga: Ini pidato lengkap Nadiem Makarim menyambut Hari Pendidikan Nasional

Selain pemodal institusi, investor perorangan juga menguasai Gojek. Dari 19 nama investor perorangan, nama salah satu pendiri Gojek, Nadiem Anwar Makarim, masih tercatat. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu memiliki empat seri saham (Seri E, I, N, O) dengan nilai nominal Rp 90,84 juta. Porsi kepemilikan ini setara 0,01% dari total modal ditempatkan dan disetor.

Pendiri Gojek lainnya, yakni Kevin Aluwi memiliki saham dengan nilai nominal yang lebih kecil dibandingkan Nadiem, yakni Rp 10,25 juta. Pemegang saham individu berikutnya adalah Andre Sulistyo, yang juga menjabat Direktur Utama Gojek. Saat ini Andre memiliki dua seri saham (Seri A dan Seri N) dengan nilai nominal Rp 167,85 juta (0,02%).

Baca Juga: Dana BOS dan tunjangan profesi guru dipangkas, begini penjelasan pemerintah

Pada 2010, Nadiem mendirikan Gojek bersama Kevin Aluwi dan Michaelangelo Moran. Berdasarkan catatan AHU Kemenkum dan HAM, Moran sudah tak tercatat sebagai pemegang saham Gojek per 21 Juni 2017.

Satu dekade berlalu, Gojek telah menjelma menjadi decacorn super app dengan valuasi menembus US$ 10 miliar setara Rp 151,57 triliun (kurs Rp 15.157 per dollar AS).

Gojek terus menggelar ekspansi bisnis. Mereka baru saja mengakuisisi Moka, perusahaan teknologi penyedia layanan aplikasi sistem kasir digital di Indonesia.

Aksi korporasi ini membuat Gojek dan Moka menggabungkan layanan untuk memberikan solusi komplit bagi mitra usaha (merchant), yang terdiri dari pembayaran, pengantaran makanan, dan sistem Point of Sale (POS). Gojek berharap dapat mendukung pertumbuhan dan digitalisasi UMKM di Indonesia, baik usaha online maupun offline.

Baca Juga: Sah, Gojek resmi akuisisi Moka

Kendati memiliki saham Gojek, Nadiem Makarim tidak lagi terlibat dalam kepengurusan perusahaan ride hailing tersebut, termasuk melepas jabatan Direktur Utama Gojek, terhitung sejak ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, per Oktober 2019.

Dengan mengempit 0,01% saham Gojek, tidak diketahui berapa nilai kepemilikan saham Nadiem jika dikonversi ke dalam rupiah.

Namun yang pasti, total harta kekayaan anak praktisi hukum Nono Anwar Makarim ini cukup besar. Berdasarkan informasi Pengumuman Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang tercantum dalam elhkpn.kpk.go.id, nilai total harta kekayaan Nadiem Makarim mencapai Rp 1,23 triliun.

Baca Juga: Sering diguyur pemodal, Gojek juga gencar akuisisi perusahaan lain

Harta tadi sudah dikurangi utang senilai Rp 185,36 miliar. Harta pria kelahiran Singapura 4 Juli 1984 ini didominasi oleh kepemilikan surat berharga yang mencapai Rp 1,25 triliun. Sisanya berupa tanah dan bangunan di beberapa lokasi di Jakarta dan luar Jakarta, kepemilikan mobil seperti Toyota Vellfire tahun 2018 senilai Rp 1,03 miliar dan Toyota Harrier tahun 2015 senilai 887,49 juta. Nadiem juga memiliki Honda Brio tahun 2017 senilai Rp 162 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Sandy Baskoro
Terbaru