Muncul cup noodles
Meski mi instan sangat populer, penjualannya pernah menurun. Kemudian, pada 1971, mulai muncullah "Cup Noodles" untuk menggairahkan kembali pasar mi instan yang mulai jenuh.
Fitur yang membedakan produk ini adalah mie beraroma ditempatkan dalam wadah styrofoam bersama dengan bumbu kering-beku ,seperti udang, babi, telur dan sayuran. Dan, produk tersebut diluncurkan sebagai mi instan yang benar-benar baru.
Cup Noodles lebih dari sekadar mi instan yang terkandung dalam kemasan styrofoam. Produknya merevolusi seluruh industri makanan olahan.
Produk inovatif ini menggabungkan tiga fungsi berbeda yakni bahan pengemas saat berada di rak toko, kompor saat air mendidih dituangkan, dan mangkuk saat makan mi. Itu adalah makanan olahan, di mana konsep yang sama sekali baru diwujudkan.
Baca Juga: 5 varian mi Instan lokal dengan rasa pedas: mie goreng Bon Cabe, Indomie ayam geprek
Penyebaran mi instan pertama ke Asia dan kemudian ke Amerika hingga Eropa. Mi instan pun telah diterima secara global. Apalagi, dengan naiknya tingkat pendapatan di negara berkembang pada tahun 1990-an, konsumsi pun meningkat pesat.
Di tengah pertumbuhan pasar yang pesat, Ando khawatir persaingan yang terlalu ketat dapat menyebabkan masalah kualitas dalam skala dunia.
Untuk menghindari terulangnya insiden tersebut, seperti yang terjadi di Jepang pada awal 1960-an, Momofuku mengusulkan pembentukan asosiasi industri global sebagai platform keamanan pangan bagi produsen mi instan terkemuka dunia.
Oleh karena itu, Asosiasi Produsen Ramen Internasional (IRMA) dibentuk, dan pertemuan perdana yang diadakan di Tokyo pada tahun 1997 dihadiri oleh 10 produsen dan satu asosiasi industri.
Untuk tujuan peningkatan kualitas, IRMA memprakarsai Standar CODEX untuk mi instan, yang akhirnya diadopsi pada Codex General Assembly pada tahun 2006.
Selanjutnya: Indomie, gurita bisnis Salim Group, dan kekayaan pemiliknya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News